ADVERTISEMENT

Markas PBB di Lebanon Kembali Dihantam Mortir Israel

Minggu, 29 Oktober 2023 12:24 WIB

Share
Israel gempur Palestina, hanurkan sejumlah apartemen/tempat tinggal warga, pada Sabtu (7/10). (Ist/tangkap layar)
Israel gempur Palestina, hanurkan sejumlah apartemen/tempat tinggal warga, pada Sabtu (7/10). (Ist/tangkap layar)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID –  Markas besar pasukan perdamaian PBB di Lebanon kembali dihantam mortir yang diduga dari pihak Israel pada Sabtu (28/10). Ini merupakan insiden kedua sejak perang Israel-Hamas meletus di Gaza.

"Sebuah peluru menghantam bagian dalam markas" di Naqura, kata Andrea Tenenti, juru bicara Pasukan Sementara PBB di Lebanon,yang mengindikasikan bahwa "tidak ada korban luka namun ada beberapa kerusakan".

Ia mengatakan bahwa UNIFIL sedang berusaha memverifikasi siapa yang menembakkan rudal tersebut.

Mengutip AFP, seorang sumber militer Lebanon, yang berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk berbicara dengan media, mengatakan "sebuah peluru Israel menembus dinding semen" di sekitar markas UNIFIL.

Peluru itu tidak meledak, kata sebuah pernyataan UNIFIL, yang menambahkan bahwa "beberapa posisi kami yang lain juga mengalami kerusakan dalam tiga minggu terakhir dan mendesak semua pihak untuk segera melakukan gencatan senjata".

Pada tanggal 15 Oktober, UNIFIL mengatakan bahwa markasnya dihantam oleh sebuah roket, namun tidak ada yang terluka.

Konflik di Gaza tak terelakkan usai kelompok militan Hamas melakukan serangan mendadak ke Israel pada 7 Oktober lalu. Serangan itu menewaskan lebih dari 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera 229 orang.

Sebagai balasan, Israel tanpa henti membombardir Gaza dan menewaskan lebih dari 7.700 orang yang sebagian besar adalah warga sipil, demikian ungkap kementerian kesehatan Gaza.

Kekerasan tersebut telah menyebabkan ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel di mana telah terjadi pertukaran tembakan antara Israel dan Hizbullah yang didukung Iran, sekutu Hamas.

Pertukaran tembakan tersebut telah menewaskan sedikitnya 58 orang di Lebanon, menurut penghitungan AFP, sebagian besar adalah pejuang Hizbullah dan juga empat warga sipil, termasuk wartawan Reuters Issam Abdallah.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT