Terungkap, Pembunuh Wanita di Lobi Mal Central Park Idap Skizofrenia Paranoid

Selasa 24 Okt 2023, 18:35 WIB
Polisi mengungkap kasus pembunuhan wanita di Lobi Mal Central Park, Jakarta Barat. (Pandi)

Polisi mengungkap kasus pembunuhan wanita di Lobi Mal Central Park, Jakarta Barat. (Pandi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Teka-teki pembunuhan wanita penghuni apartemen di depan loby Mal Central Park, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, akhirnya terungkap. Pelaku ternyata mengidap gangguan jiwa berat.

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes M Syahduddi mengatakan, jika pelaku berinisial AH mengidap Skizofrenia Paranoid. Hal itu dibuktikan setelah pelaku dilakukan observasi selama dua minggu di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Dilakukan observasi di Rumah Sakit Bhayangkara tingkat 1 Polri didapat keterangan dari dokter forensik Psikiatri, disampaikan bahwa terhadap tersangka AH didapati gangguan jiwa berat, yang dalam istilah kedokteran disebut dengan skizofrenia paranoid," katanya kepada wartawan, Selasa (24/10/2023).

Lebih jauh, Syahduddi menuturkan jika pelaku AH sempat beberapa kali mondar-mandir ke kawasan Mal Central Park. Warga dan keamanan setempat mengangap jika pelaku mempunyai kelainan dalam kejiwaan.

Kelainan jiwa pelaku itu semakin kuat setelah ada keterangan pihak keluarga. Pihak keluarga pelaku menyebut jika AH kerap berhalusinasi di dalam rumah.

"Bahwa memang dalam 6 bulan terkahir, pelaku sering berperilaku aneh, yaitu dengan berhalusinasi dan juga memberikan informasi yang dianggap oleh ibu dan adik-adiknya tidak masuk akal," kata Syahduddi.

"Contoh pelaku pernah menyampaikan ke ibunya bahwa di plafon rumahnya di lampu itu dia menutup lampu tersebut dengan lakban dengan alasan dari lubang lampu tersebut sering keluar debu-debu atau sampah yang bersifat jahat," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, pelaku pembunuhan wanita penghuni apartemen di Grogol Petamburan, Jakarta Barat, sempat beberapa kali datang ke sekitaran hunian korban tanpa maksud yang tidak jelas.

Kapolsek Tanjung Duren Kompol Muharram Wibisono mengatakan hal tersebut diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan saksi yakni petugas keamanan setempat dan kerabat korban.

"Memang keterangan ya yang pertama dari pihak kerabat korban maupun juga dari pihak keamanan di area Central Park, memang pelaku ini beberapa kali pernah berdatang ke area tersebut dan ketika bertemu yang baik itu kerabat korban maupun dengan pihak keaman jadi memang penilaian dari mereka ini bahwa pelaku ini memiliki perilaku yang aneh, yang tidak biasanya," ujarnya kepada wartawan, Kamis (28/9/2023).

Bahkan saat dilakukan pemeriksaan keterangan pelaku berubah-ubah.

News Update