Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka (ist)

Opini

‘Jalan Ninja’ Gibran Menuju 2024

Senin 23 Okt 2023, 05:56 WIB

NAMA Wali Kota Solo Gibran Rakabuming saat ini menjadi trending dan ramai menghiasi media baik cetak, online, elekronik dan media sosial (medsos).

Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu kian heboh setelah dirinya dideklarasikan oleh Partai Golkar menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto yang juga menjadi salah satu calon presiden (capres) 2024.

Kegaduhan muncul lantaran Gibran dikaitkan dengan isu dinasti politik sehingga dirinya cepat melesat digadang gadang menjadi cawapres kendati baru dua tahun memimpin Kota Solo.

Dinasti dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti keturunan raja-raja yang memerintah, semuanya berasal dari satu keluarga. Dinasti politik di era modern adalah menempatkan anak keturunan seseorang yang “masih berkuasa” memerintah di banyak lini “pemerintahan”.

Disebut “masih berkuasa” karena dengan memegang kekuasaan di pemerintahan, seseorang yang membangun dinasti politik punya alat kontrol mutlak terhadap instrumen negara untuk memuluskan jalan anak turunnya menjadi penguasa baru di pemerintahan.

Berbeda halnya jika seseorang itu sudah pensiun atau tidak memegang kendali pemerintahan maka anak turunnya yang sukses menjadi “orang” tidak bisa disebut sebagai penerus dinasti keluarganya karena orangtuanya tidak lagi berkuasa untuk mengontrol instrumen negara.

Jadi perbedaan yang nyata adalah potensi keterlibatan dan tidaknya “instrumen” negara.  Begitu pula ketika publik menuding Jokowi menjalankan dinasti politik mungkin tidaklah salah alamat. Jokowi yang berkuasa atas instrumen negara, mulai dari kementerian, kepolisian, militer, intelijen, dan lembaga negara lain dari tingkat pusat sampai tingkat RT sekalipun punya potensi  untuk membangun dinasti.

Dengan kekuasaannya dalam mengontrol instrumen negara, didukung penuh oleh sumber daya keuangan yang besar, publik meyakini bahwa dinasti politik itu tak sulit diwujudkan di negeri ini.

Dan, Gibran Rakabuming Raka yang sedang didesas-desuskan dijadikan penerus Jokowi tidak sulit menjadi wakil presiden melalui “Jalan Ninja”. Kecuali ada “takdir” yang menggagalkannya.Kalau sudah begini, lalu seperti apa potensi kemenangan pada capres dan cawapres lainnya?

Tren kebencian publik kepada praktik dinasti politik di dunia maya belakangan ini datang secara bergelombang. Netizen mengecam praktik dinasti politik yang mereka tuding sebagai intervensi jahat untuk membunuh demokrasi, memotong tokoh baik dan benar agar tidak menjadi pemimpin.

Gelombang narasi kebencian netizen baik di facebook, youtube, X, TikTok, Instagram yang ditudingkan kepada dinasti politik adalah modal besar bagi capres lain dalam kontestasi Pilpres.Kiranya penguatan saksi di tempat pemungutan suara (TPS) harus dilipatkangandakan dalam mengawal suara rakyat agar tidak dicuri “tuyul”.

Tags:
gibran rakabuming raka

Reporter

Administrator

Editor