Dirinya meyakini, jika kedua belah pihak bisa mendata semua pesertanya untuk masuk ke dalam program BPJS Ketenagakerjaan, hal tersebut merupakan langkah yang sangat baik, dan kedua belah pihak telah melaksanakan apa yang sudah diamanatkan undang-undang.
Menurut data BPJS Ketenagakerjaan, hingga tanggal 16 Oktober 2023 total manfaat santunan kematian dan beasiswa pendidikan yang telah diberikan kepada seluruh debitur KUR senilai Rp4,38 miliar, sedangkan untuk BRI saja telah mencapai Rp1.97 miliar.
Menutup kegiatan tersebut Anggoro mengucapkan terima kasih kepada BRI atas kerja sama yang terjadi ini, dirinya berharap seluruh debitur KUR BRI ke depan seluruhnya akan terlindungi BPJS Ketenagakerjaan.
“Ini bentuk negara hadir menjamin seluruh pekerjanya, dengan terlindungi, debitur dapat memanfaatkan dana yang diperoleh dengan optimal, seperti kampanye komunikasi kami, “Kerja Keras Bebas Cemas”, pekerja dapat bekerja dengan keras, seluruh kecemasan akan risiko kerja akan ditanggung oleh BPJS Ketenagakerjaan,” tutup Anggoro.
Dihubungi terpisah, Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Kebon Sirih, Muhyiddin DJ yang akrab disapa Indhy menyampaikan bahwa menyambut baik kerjasama tersebut.
Indhy menambahkan untuk calon debitur wajib mendaftarkan pada program BPU dengan dua program yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) dengan iuran paling rendah sebesar Rp16.800 per bulan.
“Dengan terlindungi, debitur dapat menerima manfaat yang diterima ketika mengalami kecelakaan kerja atau mengalami penyakit akibat kerja tanpa batasan diterima, sehingga seluruh risiko kerja dapat ditanggung oleh BPJS Ketenagakerjaan,” tutup Indhy.(tri)