ADVERTISEMENT

Kopi Pagi Harmoko: Politik Kagetan

Kamis, 19 Oktober 2023 05:30 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

“Dalam menghadapi situasi era kini yang terus berubah, kadang tak terduga
sebelumnya, pandai membaca keadaan kian dibutuhkan bagi para elite politik
dan pemimpin, untuk mengambil kebijakan yang tepat dan bermanfaat bagi
khalayak.”
-Harmoko-

 
Dinamika politik terus bergerak begitu masif, juga variatif. Atraksi politik yang
digulirkan kadang dengan mudah dapat ditebak kemana arah dan tujuan.
Namun, tak jarang sulit dipahami karena tersembunyi, tetapi acap pula
mengejutkan dan membuat kegaduhan.

Dalam pekan ini dan sepekan ke depan, jelang pendaftaran pasangan calon
presiden dan wakil presiden,diprediksi akan banyak kejutan yang bakal terjadi.
Boleh jadi akan ada atraksi yang mengagetkan khalayak. Kaget, karena
perubahan begitu drastis dan datang – tiba tanpa diduga sebelumnya.

Ibarat angin berbalik arah, semula tegak lurus menuju ke utara, tiba – tiba
berputar ke barat dan timur menuju selatan. Membuat publik terkejut,
terperanjat dan terpana dengan atraksi politik yang mengagetkan adalah sah –
sah saja sebagai bagian dari strategi yang dijalankan untuk menarik perhatian.

Bisa jadi berbuah manis dengan memunculkan simpati dan ketertarikan publik
sehingga mengerek elektabilitas dan dukungan. Tetapi, bisa jadi sebaliknya,
menuai kontroversi.

Lepas dari hasil yang didapat, satu poin telah terlampaui, setidaknya membuat
publik terperanjat atas sebuah keputusan politik yang perlu dicermati.
Lantas bagaimana kita menyikapi? Jawabnya akan beragam, se-beragam sudut
pandang dan kepentingan yang melatar-belakanginya.

Yang jelas, kita dituntut senantiasa berpikir jernih dalam menyikapi dinamika
politik yang terjadi belakangan ini. Memiliki pijakan kuat dalam merespons
perkembangan yang terjadi, agar tidak terombang – ambing terbawa arus politik
yang belum pasti.

Ada filosofi hidup yang patut menjadi tuntunan, rujukan bagaimana menyikapi
kondisi lingkungan seperti diajarkan Sunan Kalijaga, yakni,  “Ojo gumunan, ojo
getunan, ojo kagetan dan ojo aleman”

Ojo gumunan dapat diartikan jangan mudah terheran – heran. Ojo getunan,
artinya jangan mudah menyesal. Ojo kagetan berarti jangan mudah terkejut,
kaget, terperanjat. Dan, ojo kolokan adalah jangan manja karena dikelilingi
orang – orang yang senantiasa menyanjungnya, mengaguminya dan
menghormatinya.

Makna yang dapat kita petik, janganlah berlebihan dalam menyikapi sesuatu.
Jangan secara terus menerus menyesali sesuatu yang telah terjadi akibat
ketidakcermatan, kelalaian yang telah dilakukan sebelumnya.

Hapus pikiran yang merugikan diri sendiri karena senantiasa diselimuti
bayangan “seandainya begini, tentu hal itu tidak akan terjadi.”

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT