Hujan Lokal di Kota Bogor, TMA Bandung Katulampa Masih Pada 0 Sentimeter

Rabu 18 Okt 2023, 07:09 WIB
Bendung Katulampa Bogor (Panca Aji)

Bendung Katulampa Bogor (Panca Aji)

BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Kendati kerap terjadi hujan lokal di wilayah Kota Bogor, namun belum terjadinya hujan di kawasan hulu atau Puncak Bogor, membuat Tinggi Muka Air (TMA) Bendung Katulampa masih bertahan pada 0 centimeter (Cm).

Pelaksana Bendung Katulampa, Andi Sudirman mengatakan, hingga saat ini debit air di Bendung Katulampa sebanyak 1.800 liter/detik. Yang mana air tersebut dibagi menjadi dua aliran, yaitu, 1.600 untuk saluran irigasi dan 200 liter lainnya digelontorkan ke aliran sungai Ciliwung. 

"Sementara belum ada hujan di kawasan hulu atau Puncak. Hanya hujan lokal di Kota Bogor, tidak berpengaruh pada debit di Bendung Katulampa. TMA masih 0 centimeter," kata Andi, Rabu (18/10/2023).

200 liter/detik air yang dialirkan ke Sungai Ciliwung, kata Andi, difungsikan untuk menyelamatkan ekosistem pada sungai tersebut. 

"Untuk irigasi penggelontoran dan air baku ke Kebun Raya dan Istana Bogor, itu dari Katulampa bertahan 1.600 liter," terangnya. 

TMA Bendung Katulampa ini mencapai 0 cm sejak memasuki musim kemarau, atau awal bulan Juli lalu. "Mudah-mudahan tidak menurun, kita harapkan ada hujan di kawasan hulu atau Puncak, jadi ada penambahan debit," ujarnya. 

Andi menyebut, pada tahun 2015 lalu, Bendung Katulampa sempat mengalami kekeringan melebihi saat ini, yaitu 1.200/detik. Peristiwa 8 tahun silam ini pun diharapkan tidak terjadi lagi pada tahun 2023 ini.

"Kalau kekeringan berlanjut, dampaknya warga di sekitar sumurnya kering. Kemudian air baku Ciliwunh dari Katulampa berkurang, dan mengalir ke saluran irigasi dan lain-lain ke bawah itu berkurang debitnya. Makanya kita harapkan ada hujan di kawasan hulu/ Puncak," urainya. 

Dengan menurunnya TMA di Bendung Katulampa, tentu saja berpengaruh pada debit air yang dihasilkan PDAM untuk dikirim ke setiap pelanggannya di Kota Bogor. 

Atas hal tersebut, pengelola Bendung Katulampa ini pun terus melakukan koordinasi dengan Pemkot Bogor, Pemda DKI Jakarta, SDA DKI melalui BBWS.

"Kita laporkan melalui BBWSCC, KSDA Jawa Barat, setiap ada perubahan debit maupun status kesiapsiagaan debit, kemarau, siaga kemarau, kita tetap monitor 24 jam dan kita tetap koordinasi," tuturnya. 

News Update