JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Eks Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menyinggung kinerja lembaga anti rasuah yang saat ini tengah menjadi perhatian publik lantaran adanya dugaan pemerasan pimpinan KPK terhadap Syahrul Yasin Limpo.
Saut menilai pimpinan KPK harus mempunyai jiwa yang berani dan kuat. Jika tidak, maka sebaiknya mundur sebagai pimpinan.
"Itulah yang disebutnya pimpinan KPK itu kalau memang enggak mau ya enggak usah, karena memang dia sangat strength," katanya kepada wartawan usai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Selasa (17/10/2023).
Namun demikian, Saut menuturkan, hal itu kembali lagi kepada bagaimana Dewan Pengawas (Dewas) KPK bekerja. Dalam hal ini apakah kolektif kolegial sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Nanti kita lihat bagaimana sebenarnya, kita lihat dewas ini bekerja, mekanisme kolektif kolegialnya bekerja enggak mereka, atau mereka masih paham enggak, yang namanya kolektif kolegial 5 pimpinan itu adalah enggak ada yang satu di atas yang lain," tukasnya.
Sekadar informasi, Polda Metro Jaya kembali melakukan pemeriksaan terhadap enam orang saksi terkait kasus dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK terhadap eks Mentan Syahrul Yasin Limpo, Selasa (17/10/2023).
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan enam orang saksi yang diperiksa hari ini diantaranya tiga orang saksi dari pejabat eselon 1 di Lingkungan Kementerian RI.
Salah satu saksi yang diperiksa hari ini yakni eks Wakil Ketua KPK RI Periode tahun 2015-2019 Saut Situmorang.