BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Korban kecelakaan lalu lintas di kawasan pertigaan Pasir Muncang, Jalan Raya Puncak Bogor, meminta perusahaan truk penabrak untuk tanggung jawab.
Pasca peristiwa pada Senin (4/9) lalu, korban kecelakaan, Anas Taufik mengatakan, hingga saat ini belum ada satu rupiah pun kepedulian dari perusahaan truk bernomor polisi B 9295 KXR.
Yang mana, menurut Anas, berdasarkan keterangan sopir, truk tersebut milik dari PT Berlio Anugrah Putra (Dutra Parahyangan).
"Usulan untuk penyelesaian secara kekeluargaan dan mediasi yang dilakukan pihak perusahaan belum ada realisasi nyata. Utusan perusahaan bernama Hasan dan Rubian hanya bolak-balik menyampaikan akan disampaikan ke pihak perusahaan," ujarnya, Rabu (11/10/2023).
Anas menjelaskan, dalam sebuah pertemuan antara korban dan keluarganya serta perwakilan perusahaan, pihak perusahaan meminta untuk menginformasikan biaya pengobatan dan estimasi kebutuhan berobat jalan serta kerusakan kendaraan.
"Sudah kita sampaikan sesuai keinginan itu, tapi belakangan bahkan nominal yang ditawarkan pihak perusahaan untuk biaya berobat yang sudah dijalani saja masih jauh panggang dari api. Belum lagi biaya perbaikan kendaraan," terangnya.
Menurutnya, Dutra Parahyangan tidak cukup serius untuk bertanggung jawab secara cepat membantu para korban. Musyawarah internal pihak perusahaan dinilai terlalu lama untuk merealisasikan tanggung jawab.
"Bahkan sejak awal kejadian tidak ada uluran tangan untuk membantu dulu kebutuhan biaya para korban. Dateng ya cuma dateng orang aja, empatinya sangat kurang," ungkapnya.
Senada dengan Anas, korban lainnya, Hans menyesalkan pihak perusahaan yang sangat lambat untuk ikut bertanggung jawab. Padahal, dalam kecelakaan ini jelas terdapat unsur kelalaian.
"Berdasarkan informasi yang saya dapat, KIR kendaraan juga sudah habis saat digunakan. Memang ini musibah, tapi ada unsur kelalaian dari perusahaan dan pengemudi. Waktu ditabrak saya dan teman-teman sedang beristirahat di depan Alfa Mart, tidak sedang berkendara," bebernya.
Hans juga merasa prihatin dengan Suhendar sebagai sopir truk yang juga tidak terlalu mendapatkan kepedulian besar dari PT Berlio Anugrah Putra (Dutra Parahyangan).