Obrolan warteg: Harga Diri Lebih Penting dari Jabatan

Setidaknya ada dua menteri yang mengundurkan diri karena tersangkut dengan masalah hukum. Sebelumnya, Idrus Marham memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri sosial pada Jumat (24/8/2018) karena tersangkut masalah hukum.

Idrus Marham tak hanya mundur dari jabatannya sebagai menteri, juga dari kepengurusan Partai Golkar. Alasannya, agar lebih fokus menghadapi kasus hukum yang menyeret namanya.

Kini, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengundurkan diri dari jabatannya dengan alasan ingin fokus dan serius dalam menghadapi kasus hukum yang menimpa dirinya. “.. harga diri jauh lebih penting dari pangkat dan jabatan.

Biarkan saya hadapi ini, dan beri saya kesempatan membuktikan bahwa saya terbiasa ngurus rakyat,” katanya usai menyerahkan surat pengunduran diri sebagai menteri pertanian, di Kantor Kemensesneg, Jakarta, Kamis (5/10/2023).

“Mengundurkan diri adalah hak bagi setiap pejabat. Kita perlu merespons atas pengunduran diri itu sebagai rasa tanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya,” kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.

“Betul berani berbuat harus berani bertanggung jawab.Soal perbuatan itu melanggar atau tidak, pengadilan yang akan menentukan, “ tambah Yudi.

“Selama masih dugaan, belum bisa dikatakan bersalah. Seseorang dapat dikatakan bersalah setelah ada vonis dari pengadilan. Itulah sebabnya pemberhentian resmi dari jabatan baru dilakukan setelah keluar keputusan tetap,” kata mas Bro.

“Berarti pengunduran diri merupakan langkah positif, adanya kesadaran diri agar proses hukum berjalan netral, objektif, tidak terganggu atau terpengaruh karena jabatan yang masih melekat,”  kata Yudi.

“Selain sebagai bentuk tanggung jawab atas kasus yang menimpanya, juga soal harga diri tadi. Harga diri adalah segalanya,” urai mas Bro.

“Iya, harga diri tiap orang berbeda karena ukuran harga diri itu relatif dan subjektif tentang diri kita sendiri. Ketika bersifat positif , akan memiliki kepercayaan diri dan harga diri yang kuat,” urai Yudi.