JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Setelah pemerintah melarang TikTok untuk berjualan, para pedagang di Pasar Mayestik, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menyambut gembira.
Seperti halnya Elvira Desvita akrab disapa Ira (40), sudah mulai berdagangan pakaian di Pasar Mayestik tahun 2012 sengat menyambut baik keputusan pemerintah melarang media sosial dalam melakukan promosi barang dagangan.
"Terbukti dengan mulai ada Tik Tok ikut mempromosikan dagangan berimbas kepada para seluruh pedagang yang ada di Pasar Mayestik terutama saya sendiri," ujar Ira pedagang pakaian di Blok A Pasar Mayestik kepada Poskota, Jumat (6/10/2023).
Sebagai ibu dua orang anak dari suami Apang Jafar Sidik ini mengaku omset penjualan turun drastis hampir 70 persen karena penjualan sepi kalah dengan di Tik Tok.
"Pembeli zaman now sekarang ini lebih banyak mencari online tidak langsung padahal banyak perbedaan jika beli barang online dibanding jika langsung ke toko banyak perbedaan seperti misal dari kualitas bahan, warna, dan ukuran," tuturnya.
Kendati demikian usaha Ira sempat mengalami gulung tikar sementara pada saat masa pandemi Covid-19.
"Alhamdullilah setelah pandemi mulai bangkit kembali usaha perdagangan. Untuk menyiasati jika sepi, ikut pameran atau bazar diluar lumayan bisa mendapat tambahan masukan omzet penjualan," tambahnya.
Meskipun begitu Ira mengaku beberapa waktu belakangan ini untuk penjualan di Pasar Mayestik sangat sepi.
"Terlihat sepi semenjak dari setelah lebaran tahun ini. Ini dikarena orang saat ini bukan diliat dari kualitas tapi karena murahnya sehingga lebih banyak mencari di online," tuturnya.
Sebagai pedagang Ira berharap situasi penjualan dapat semeriah dan seramai dari tahun-tahun sebelumnya untuk masyarakat dapat kembali minat membeli ke pasar.
Sementara itu pantauan Poskota di lokasi untuk kios pakaian yang ada di Blok A dan B Pasar Mayestik, terlihat sepi pengunjung. Ada sesekali satu atau dua orang saja yang mampir ke kios untuk sekedar tanya barang saja. (Angga)