BEKASI, POSKOTA.CO.ID – Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Perindustrian dan perdagangan (Disperindag) menyatakan stok ketersedian beras masih aman hingga saat ini.
"Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan dinas, ketersedian stok di ritel maupun di toko beras saat ini aman," ucap Kepala dinas perindustrian dan perdagangan (Kadisperindag) Kota Bekasi, Robert TP Siagian, Jum'at (6/10/2023).
Meski ketersediaan stok beras masih aman diperoleh masyarakat, Robert segera melakukan cek secara rutin ketersediaan beras di pasaran.
Dalam hal ini, ia menerangkan Pemkot Bekasi mempedomani instruksi Pemerintah Pusat melalui Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 7 Tahun 2023 tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) Beras, dalam kegiatan stabilisasi stok beras.
Instruksi ini keluar sebagai pertimbangan menjaga keterjangkauan harga beras di lini masyarakat.
Pemerintah melakukan stabilisasi pasokan dan harga beras melalui penetapan harga eceran tertinggi beras.
"Dari Intruksi ini kami menindaklanjutinya dengan memantau ketersediaan beras di pasaran. Namun apabila terjadi kelangkaan Beras maka Pemkot Bekasi bekerjasama dengan Bulog untuk melakukan operasi pasar," ungkapnya.
Sebelumnya, warga diresahkan dengan isu hanya dapat membeli beras 10 kilogram setiap konsumen, hal ini menyusul kabar pembatasan kelangkaan tersebut.
Namun Pemkot mengklarifikasi bila Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbilang aman, di gudang Perum Bulog mencapai 1,7 juta ton untuk bulan Oktober.
Jumlah cadangan beras ini akan meningkat 2 juta ton pada November mendatang.
Adapun, kata Robert kebijakan pembatasan pembelian beras 10 Kilogram Per konsumen merupakan kebijakan yang digunakan oleh pihak ritel/toko.