ADVERTISEMENT

Demo di Kementerian Investasi Ricuh, Mahasiswa Pukul Petugas dan Rusak Fasilitas Negara

Jumat, 6 Oktober 2023 18:36 WIB

Share
Demo mahasiswa di Kementerian Investasi, Jakpus berujung ricuh hingga saling pukul sejumlah fasilitas negara. (Ist)
Demo mahasiswa di Kementerian Investasi, Jakpus berujung ricuh hingga saling pukul sejumlah fasilitas negara. (Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Puluhan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang berasal dari HMI Jakarta Pusat Utara (Jakpustara), HMI Jakarta Timur (Jaktim) dan HMI Jakarta Raya menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal yang berada di jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Aksi yang berlangsung pada Kamis (5/10/2023) mulai pukul 15.00 sampai dengan 17.30 itu berakhir dengan anarkisme. 

Sejumlah kader HMI itu mulai bersikap brutal dan menghancurkan fasilitas negara. Sungguh, sebuah sikap yang patut disayangkan dilakukan oleh mereka-mereka yang katanya idealis.

Sikap tak terpuji itu mendapat reaksi keras dan protes dari sesama kader HMI. Salah satu kader HMI bernama Fiqriansyah menganggap aksi tersebut sudah diluar batas yang tidak mencerminkan karakter kader HMI sama sekali.

 

Padahal, lanjut Fiqriansyah, aspirasi itu bisa disampaikan dengan cara-cara yang baik dan terpuji sehingga atensi publik juga akan positif kepada HMI sebagai organisasi mahasiswa Islam yang betul-betul bertindak dan berjuang atas nama kepentingan rakyat, bukan pesanan politik.

"Sebagai kader saya merasa malu melihat ada sekelompok kader HMI yang melakukan demo dengan merusak fasilitas negara, bagi saya aksi ini tidak mencerminkan kader umat dan kader bangsa sama sekali," kata Fiqriansyah dalam keterangan tertulis, Jumat (6/10/2023)..

Selanjutnya, menurut Fiqriansyah, aspirasi itu bisa disampaikan dengan cara-cara yang elegan dan layak, bukan dengan menggunakan cara-cara premanisme semacam itu.

 

"Kita sangat sesalkan kenapa peristiwa memalukan ini bisa terjadi. Wajah HMI seperti ditampar oleh para demonstran yang menyampaikan aspirasi dengan cara-cara kekerasan dan tidak bermartabat seperti itu," ucap Fiqriansyah.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Deny Zainuddin
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT