JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Warga korban mulai membersihkan dan mengais sisa kebakaran yang menghanguskan ratusan lapak bangunan semi permanen di Jalan Jatayu I, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (4/10/2024) malam.
Eko Saputra (45), salah satu warga yang rumahnya terbakar mengatakan saat kejadian dirinya sedang di tempat kerja.
"Saat kejadian terjadi saya sedang di kantor. Dapat kabar dari keluarga area lapak depan terbakar," ujar Eko kepada Poskota.co.id saat membersihkan bangunan rumah miliknya yang terbakar, Kamis (5/10/2023).
Eko yang juga Ketua RW 05 RT 09, menceritakan informasi yang dia dapat bahwa api muncul dari warga yang membakar (nabun) kabel di sekitar area lapak.
"Namanya lapak rongsokan dan rata-rata bangunan terbuat dari kayu. Ada yang membakar kabel untuk diambil tembaga namun tidak dipantau sehingga api menyambar ke bangunan. Ditambah saat kejadian cuaca lagi terik juga udara kencang sehingga api menyambar dengan cepat sehingga melumatkan ratusan bangunan semi permanen," kata Eko.
Eko menuturkan, sedikitnya 20 KK yang berada di RT 09 dan RT 07, dan rata-rata bangunan bagian atap yang habis terbakar akibat lapak pemulung yang menempel ke pemukiman warga.
"Jadi lokasi area pemulungan dengan pemukiman warga sangat dekat hanya dibatasi dengan tembok setinggi sekitar 2 meter saja. Pada saat kejadian imbasnya rumah-rumah warga juga ikut terbakar," tambahnya.
Sementara itu untuk lahan yang digunakan bangunan lapak pemulung dan barang bekas yang terbakar, lanjut Eko, merupakan milik keluarga dari ahli waris juga sekaligus koordinator lapak bapak Ary.
Eko menuturkan, saat ini Pemprov DKI sudah membuat tenda dan ada pemberian bantuan logistik, sehingga para korban dapat sementara mengungsi di tenda pengungsian yang didirikan di pelataran parkir RSUD Kebayoran Lama.
"Untuk listrik sudah dihidupkan setelah api padam sekitar pukul 23.00 WIB. Kini kami warga yang terdampak mulai bersih-bersih rumah masih dapat dihuni dan menyelamatkan barang-barang yang masih bisa diselamatkan." katanya.
Bantuan Logistik
Terpisah Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawaadji mengatakan saat ini segala bantuan sudah didistribusikan bagi para korban kebakaran.
"Bantuan saat ini atau dari malam sudah diadakan adalah matras, famili kids, perlengkapan mandi, juga logistik makanan siap saji kaya biskuit, selimut," ujar Adji kepada Poskota.co.id usai meninjau posko tenda pengungsian korban kebakaran di RSUD Kebayoran Lama Jakarta Selatan, Kamis (5/10/2023) siang.
Menurut Adji, jika dalam penanganan kebakaran yang lebih didahulukan respon time seperti Jitupasna (Kajian Kebutuhan Pasca Bencana).
"Saat kejadian kita masih mengidentifikasi awal ada beberapa orang terdampak kebakaran, kepala keluarga , dan terpenting BPBD sudah menyiapkan tenda pengungsian.
"Lokasi untuk pengungsian dan posko dari malam kejadian sudah dikoordinasi langsung dengan Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Munjirin tinjau langsung le lokasi dan diarahkan semua dipasang di satu tempat lapangan RSUD Kebayoran Lama. Disitu juga ada posko pelayanan, kesehatan, posko kependudukan, dapur air dari Basnas," tambahnya
Untuk area lokasi kebakaran, lanjut Adji, sebagian besar bangunan semi permaten dan untuk rata-rara barang bekas.
"Dilihat dari tingkat kesulitan pasca bencana di lokasi tidak ada dan tidak terlalu kompleks. Hal ini dapat membuat dengan mudah untuk pembersiha. Beda jika berada di lokasi kebakarab padat hunian selain bebaskan pengungsi juga antisipasi bangunan-bangunanan kan banyak tembok-tembok sudah rapuh, rawan rubuh, meniimpa orang jadi ini lebih relatif agak ringan," tukasnya.
Dari kejadian ini, Adji menambahkan mengingkat puncak musim kemarau mengingkatkan kepada warga Jakarta, bijak dalam penggunaan instalasi listrik
"Banyak kawasan padat hunian ini instalasi listrik bertumpuk dan tidak sesuai standar. Tidak menggunakan peralatan SNI sehingga rawan konsleting arus pendek," tambahnya.
Adji juga mengingatkan untuk beberapa kawasan di lokasi DKI Jakarta seperti membakar sampah, alang-alang rumput dan material bekas sampah untuk hati-hati.
"Karena angin juga lagi kencang jika sedang bakar sampah untuk diliat jangan sampai berdampak bagi rumah sebelahnya sehingga menimbulkan kebakaran," tutupnya. (Angga)