Fantantis! Dua SMP di Kota Bogor Bangun Toilet Tambahan Senilai Rp200 Juta

Rabu 04 Okt 2023, 17:19 WIB
Gambaran pembangunan toilet di SMPN 9 Kota Bogor (ist)

Gambaran pembangunan toilet di SMPN 9 Kota Bogor (ist)

“Ini nanti jadi ikon. Di sekitar ini akan dibuat taman-taman. Tapi yang di SMPN 17 klosetnya jongkok semua,” ucapnya.

Ia menambahkan, pembangunan toilet baru di SMPN 9 Bogor sudah mencapai 65 persen. Dengan masa hari kerja 60 hari, toilet baru ini ditargetkan selesai pada 25 Oktober 2023.

Sementara itu, Pengamat Kebijakan Publik, Yusfitriadi menilai anggaran bernilai fantastis itu tidak wajar apabila hanya digunakan untuk membangun toilet.

"Rp 200 juta itu sudah jadi dua ruang kelas baru, bukan hanya untuk pembangunan toilet, atau untuk pembangunan toilet di lima sekolah. Bagi saya anggaran sebesar itu hanya untuk toilet dua sekolah sangat tidak wajar,” kata pria yang akrab disapa Kang Yus ini.

Kamg Yus menilai, ada kelemahan dalam instansi Disdik Kota Bogor dalam menentukan besaran anggaran untuk proyek-proyek ini. Padahal Disdik juga telah menganggarkan sekitar Rp 33-34 juta, untuk konsultan perencanaan pembangunan toilet di dua SMP negeri tersebut.

Ia menyebutkan, seharusnya setelah ada pengajuan proposal dari sekolah, Disdik melakukan survei dulu untuk memetakan aspek kelayakan dan seberapa besar dana yang dibutuhkan. 

“Kedua, rasionalitas. Ini bukan akan membangun toilet hotel, kantor atau ruang pertemuan, yang membutuhkan toilet serba lux (mewah) dan dengan tanah yang luas. Ini akan bangun toilet sekolah, sehingga harusnya Disdik merasionalkan program dengan anggaran,” kata Yus.

Terpisah, Kepala SMPN 9 Bogor, Hidayat menerangkan, sekolah yang dipimpinnya ini memang sudah bertahun-tahun memimpikan adanya toilet tambahan. 

Di sekolah seluas sekitar 250 meter persegi ini, hanya ada empat toilet laki-laki di lantai dua, dua toilet laki-laki di lantai bawah, dan lima toilet perempuan di lantai bawah. Sedangkan, saat ini ada 984 siswa/i menempuh pendidikan di sana.

“Idealnya kan dua kelas satu toilet, laki-laki perempuan terpisah. Dulu saya buat di musola ikhtiar guru-guru menyumbang, ada tiga tapi nggak bisa dibuat buang air besar (BAB). Nah kalau yang sekarang dibangun dari Disdik,” kata Hidayat.

Kendati demikian, Hidayat mengaku terkejut ketika mengetahui besaran anggaran pembangunan toilet itu mencapai Rp 200 juta. Sebab, ia hanya mengajukan perbaikan toilet atau kamar mandi ke Disdik Kota Bogor.

"Yang menetukan besarannya itu Disdik. Kami mengajukan kamar mandi saja, perbaikan. Kan sekolah mah boro-boro nggak punya ahli itunya (untuk menentukan anggaran)," ucapnya.

News Update