JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sinopsis Satu Cinta Dua Hati episode 73 kembali hadir menyapa para penggemar sinetron Indonesia pada sore hari ini dengan jalan cerita yang penuh intrik dan konflik yang semakin memanas.
Sinetrom Satu Cinta Dua Hati episode 73 yang tayang setiap hari pukul 16.45 WIB di SCTV ini akan menghadirkan episode terbarunya dengan rangkaian cerita yang semakin membuat para penontonnya penasaran.
Oleh karena itu, jangan lewatkan Satu Cinta Dua Hati episode 73 agar para penggemar dapat memahami dengan jelas perkembangan episode terbaru Satu Cinta Dua Hati yang tayang sore hari ini.
Sebelum menyaksikan Satu Cinta Dua Hati episode 73 di SCTV, sebaiknya para penggemar membaca terlebih dahulu rangkuman sinopsis yang telah dihadirkan POSKOTA di bawah ini.
Sinopsis Satu Cinta Dua Hati episode 73 kali ini, Fahri benar-benar terlihat menguji kesabaran Ridho lantaran dirinya sengaja memberikan sesuatu kepada Salwa yang membuat Ridho akhirnya merasa marah.
Fahri menuliskan sebuah surat yang membuat Ridho tidak bisa membiarkan Fahri untuk semena-mena pada Salwa dan kedua anaknya. Ridho merasa jika Fahri tak menghargai keberadaannya sebagai suami Salwa.
Sepertinya, pada episode kali ini Ridho akan memberikan peringatan keras kepada Fahri agar tidak lagi mengganggu kehidupan rumah tangganya bersama Salwa.
Disisi lainnya, Alisha sangat tidak ingin jika Salwa mengandung bayi tersebut. Alisha mengatakan kepada Fatan bahwa keberadaan mereka berdua akan tersingkirkan oleh anak yang ada di dalam perut Salwa.
Alisha berpikir jika nantinya Pak Rasyid akan memperlakukan Salwa dengan sangat baik lantaran tengah mendandung calon ahli warisnya Ridho. Hal tersebut akhrinya membuat Fatan sangat marah dan ia pun menghampiri Salwa.
Salwa mengatakan kepada Fatan jika mereka berdua adalah saudara kembar. Namun, Fatan justru menutup mulut Salwa dengan tangannya agar adik kembarnya itu tidak mengatakan hal apapun.
Saat Fatan tengah mendekat mulut Salwa, Ridho yang melihat itu dari kejauhan akhirnya mendekati mereka berdua. Ridho marah pada Fatan karena memperlakukan istrinya dengan kasar.