JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tewasnya seorang satpam dalam peristiwa terbakarnya panel listrik di SMAN 6 Jakarta Selatan, Jumat (29/9/2023) lalu, polisi resmi menutup kasus ini.
Kapolsek Metro Kebayoran Baru, Kompol Tribuana Roseno mengatakan untuk kasus tersebut ditutup dikarenakan dua faktor.
"Faktor pertama kasus ini kami tutup karena untuk penyebab kebakaran sudah diketahui yaitu akibat korsleting," ujar Kompol Seno kepada wartawan, Senin (2/10/2023).
Mantan Kapolsek Matraman Jakarta Timur ini mengungkapkan selain itu juga faktor kedua tidak ada tuntutan pihak keluarga sehingga membuat kasus ini ditutup.
"Keluarga korban Cecep Kohar yang meninggal sudah ikhlas terhadap peristiwa tersebut sebagai musibah," bebernya.
Perwira menengah (Pamen) Jebolan Taruna Akpol 2008 ini menambahkan sisi lain pihaknya ingin mengotopsi jenasah korban supaya dapat melanjutkan kasusnya.
"Karena ada penolakan secara baik-baik dari keluarga korban membuat pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa lagi," tambahnya.
Selain itu juga keluarga korban menolak autopsi.
"Keluarga korban menolak autopsi jenazah. Jadi, kami putuskan untuk menutup kasus ini," ungkapmnya.
Sebelumnya, kebakaran terjadi di Sekolah SMAN 6 Jakarta Selatan, Jumat (29/9/2023) pagi, dari dua petugas keamanan yang alami sesak napas salah satunya meninggal dunia di rumah sakit.
Menurut Lurah Kramat Pela, Achmad Syarief mengatakan dari peristiwa kebakaran di SMAN 6 Jakarta diketahui ada seorang korban yang meninggal dunia.
"Ada satu orang yang meninggal dunia atas nama Cecep Kohar, pekerjaan security SMU 6," katanya kepada wartawan usai dikonfirmasi, Jumat (29/9/2023).
Syarief menjelaskan penyebab korban meninggal diduga akibat terlalu banyak mengisap asap dari alat pemadam api ringan (APAR).
"Jenazah korban berada di Rumah Sakit Pertamina," tutupnya.
Sebelumnya, para pelajar SMUN 6 Jalan Mahakam RT 11/07, Kelurahan Kramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,
berhamburan keluar di saat tengah kegiatan belajar mengajar (KBM) setelah panik melihat kebulan asap tebal dalam sekolah.
Menurut Kasudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, Syamsul Huda mengatakan peristiwa asap ngebul yang disebabkan dari meledaknya panel listrik di sekolah SMAN 6 terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.
Membuat para siswa yang tengah belajar kabur menyelamatkan diri keluar gedung sekolah.
Tim Gulkarmat sektor VII Kebayoran Baru langsung menuju ke lokasi namun titik api setelah sampai di lokasi sudah padam.
Namun terdapat dua orang menjadi korban dalam kejadian tersebut.
"Kedua korban merupakan petugas keamanan sekolah. Rata-rata korban mengalami sesak napas lantaran banyak menghirup asap karena mencoba memadamkan api," ungkapnya.
Untuk kedua korban yang alami sesak napas tersebut, lanjut Syamsul, dibawa ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP).
"Satu orang korban tidak sadarkan diri. Dan satu lagi masih sadar. Kedua korban mendapatkan pertolongan pertama tim dengan diberikan oksigen sebelum dibawa ke rumah sakit," paparnya.
"Dugaan penyebab timbulnya api ada gesekan antara kabel dengan kabel lain yang akhirnya menimbulkan percikan api," tutupnya. (Angga)