LEBAK, POSKOTA.CO.ID – Sebanyak 4.602 orang warga adat Suku Baduy di Kabupaten Lebak, Banten saat ini sudah terlindungi oleh Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan Kementerian Kesehatan, Bayu Teja Muliawan mengungkapkan, saat ini penduduk adat Suku Baduy di Lebak yang sudah terlindungi JKN tercatat ada sebanyak 4.602 orang.
Dari jumlah sebanyak itu lanjut dia, terbagi dalam dua kategori diantaranya sebanyak 4.005 jiwa terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN, dan 597 jiwa lainnya terdaftar sebagai PBI APBD.
"Sekarang sudah ada 4.602 orang yang menjadi peserta JKN. Secara keseluruhan bertahap dapat diusulkan dan didaftar sebagai peserta JKN, agar warga Baduy mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa adanya hambatan secara finansial," ungkapnya, Rabu (27/9/2023).
Diharapkannya masyarakat Baduy bisa mendapatkan akses baik itu pelayanan kesehatan primer maupun pelayanan kesehatan rujukan, tanpa adanya hambatan-hambatan masalah ekonomi.
"Untuk itu, dapat diusulkan sebagai peserta JKN secara bertahap," katanya.
Menurut Bayu, motivasi masyarakat suku Baduy untuk menjadi bagian dari Program JKN, salah satunya dipicu oleh seorang warga Suku Baduy yang berhasil sembuh dari penyakit lumpuh setelah mengakses pelayanan kesehatan.
"Jadi ini menunjukkan bahwa dengan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dapat mengubah mindset masyarakat," ujarnya.
Sementara, Direktur Kepesertaan BPJS Kesehatan, David Bangun menuturkan, keikutsertaan warga Suku Baduy sebagai peserta JKN menjadi bukti nyata akan dampak positif dari kolaborasi yang tercipta.
Kini lanjut dia, warga Suku Baduy memiliki akses ke layanan kesehatan yang terdaftar pada segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN.
"Selain itu tidak hanya memberikan keyakinan kepada masyarakat Suku Baduy mengenai manfaat keikutsertaan dalam program JKN, tetapi juga merupakan langkah konkret menuju Indonesia Universal Health Coverage (UHC)," tuturnya.
Dijelaskannya, keikutsertaan warga Suku Baduy menjadi peserta JKN untuk memberi kepastian layanan kesehatan bagi Suku Baduy, tidak hanya tentang memberikan akses, tetapi juga tentang memberikan pemahaman yang kuat mengenai pentingnya kesehatan dan perlindungan kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
"Ini adalah contoh nyata bahwa dengan pendekatan yang benar dan pemahaman yang kuat, bahkan komunitas yang terpencil pun dapat didaftarkan dan bergabung dalam program JKN," jelasnya.
Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Lebak, Jaro Saija mengaku terbantu dengan adanya bantuan program JKN dari pemerintah. Kini masyarakat Suku Baduy sudah lebih mudah untuk mendapatkan layanan kesehatan.
"Jika sudah ada BPJS manfaat bagi masyarakat kami sangat besar. Maka dengan adanya program ini, nagi kami masyarakat kami itu merasa terbantu oleh pemerintah," katanya.
Jaro Saija menambahkan, bahwa pihaknya masih membutuhkan layanan dan fasilitas kesehatan lainnya. Sebab akses menuju layanan kesehatan dianggap masih terasa jauh.
"Maka diharapkan pemerintah memberi sarana kesehatan yang lebih menjangkau masyarakat Baduy, tanpa melanggar aturan adat yang ditentukan," tambahnya. (Samsul Fatoni).