JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Putra bungsu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep akhirnya resmi bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Resminya Kaesang bergabung dengan PSI ditandai dengan kartu tanda anggota (KTA) yang diberikan Ketua Umum (Ketum) PSI Giring Ganesha.
Menanggapi hal tersebut, Akademisi Universitas 17 Agustus Fernando Emas melihat bergabungnya Kaesang Pangarep ke PSI membuat banyak opini yang berkembang di masyarakat.
Pasalnya, PSI diisukan bakal mendukung Prabowo Subianto sebsgai bakal calon presiden (Bacapres) pada Pilpres 2024.
"Masuknya Kaesang ke PSI membuat banyak opini yang berkembang di masyarakat. Misalnya menghubungkan dengan sikap politik Joko Widodo yang dianggap mendukung Prabowo Subianto pada pilpres 2024," ujar Fernando saat dihubungi, Minggu (24/9).
Akan tetapi, Fernando berharap kepada para elite dan masyarakat untuk menghargai apapun keputusan yang diambil oleh putra Jokowi tersebut. Bahkan, Fernando meminta PDI Perjuangan (PDIP) tidak usah merisaukan keputusan yang diambil Kaesang.
"Semua pihak sebaiknya menghargai apapun keputusan Kaesang Pangarep termasuk keputusannya bergabung ke PSI. Sebaiknya PDI Perjuangan tidak perlu merisaukan keputusan Kaesang yang lebih memilih bergabung dengan PSI," imbuhnya.
Diketahui, Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep telah bergabung menjadi kader PSI. Kaesang mengungkapkan, alasan dirinya bergabung di partai tersebut karena memiliki kesamaan visi misi.
"Kami kebetulan punya kesamaan dan keinginan, kami ingin anak-anak muda bisa lebih terlibat di sektor publik," ujar Kaesang, Sabtu (23/9).
Menurutnya, ia ingin anak muda menjadi objek yang aktif dalam pemilihan umum yang akan diselenggarakan tahun 2024 mendatang. Kaesang mengungkapkan, pemilu juga menyangkut masa depan anak muda Indonesia.
"Apalagi di Pemilu, anak muda dijadikan sebagai objek pasif, kita mau mereka jadi objek aktif. Mau gimanapun masa depan Indonesia itu untuk anak muda Indonesia," tuturnya.
"Saya lihat PSI partai yang bagus, diisi oleh anak-anak muda yang berintegritas, punya kompetensi juga. Yang terpenting mereka punya semangat untuk mebuat Indonesia jauh lebih baik. Cuma sayangnya mereka nggak masuk Senayan," tambahnya.