JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Satu pria pemeran produksi film porno di Jaksel jalani pemeriksaan dengan kapasitas sebagai saksi oleh penyidik Polda Metro Jaya, Jumat (22/9/2023).
Pria bernama Radja Adipati tersebut mengaku tak menghadiri surat panggilan awal dengan alasan sakit, sehingga baru hari ini bisa menjalani pemeriksaan.
Ada sebanyak 30 pertanyaan yang dilayangkan penyidik kepada dirinya terkait produksi film porno di Jaksel itu.
Kepada wartawan, ia mengaku dibayar tak sampai Rp 2juta untuk per judul film. Bukan Rp 10-15juta seperti apa yang diberitakan sebelumnya.
"Untuk bayaran saya enggak bisa sebutin tapi untuk media yang goreng Rp 10-15 juta itu tidak benar adanya. Rangenya Rp2 juta ke bawah lah, bisa diperkirakan berapa," ungkapnya kepada wartawan, Jumat (22/9/2023).
Radja juga mengaku dalam produksi film porno di Jaksel ini dirinya merasa dibohongi oleh sang sutradara berinisial I.
"Saya sebagai talent dan saya disitu merasa dibohongi saudara Irwansyah tentang legalitas. Semua adegan yang ada di film itu bukan adegan yg bener-bener kita melakukan adegan intim. Itu hanya ibaratnya gimmick," katanya kepada awak media.
"Itu gimmick, tidak beneran dilakukan dan seluruh adegan itu atas suruhan Irwansyah. Untuk kalian ketahui itu seluruh adegan yg diperankan oleh para talent atau saya itu atas suruhan Irwansyah," sambung Radja.
Radja mengaku hanya mengikuti perintah sang sutradara selaku inisiator produksi film porno di Jakssl tersebut. Bahkan selama berlakon, ia tak pernah tau script yang akan dia lakukan.
"Artinya itu gambaran dalam script itu hanya ada di otaknya Irwansyah nah jadi kita datang dia bilang seperti ini kita improvisasi semuanya gaada yang berdasarkan script gak ada," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya masih terus memburu tiga pemeran produksi film porno di Jaksel yang sampai saat ini belum dilakukan pemeriksaan dengan kapasitas sebagai saksi.