Bentrok ormas di Bekasi libatkan tiga kelompok. (Ist)

Opini

Bom Ranjau Bernama Ormas

Sabtu 23 Sep 2023, 05:00 WIB

IBARAT bom ranjau yang bisa meledak kapan saja saat terkena sentuhan atau pijakan orang yang melintasi di mana bom  itu ditanam. Begitu juga dengan keberadaan organisasi masyarakat (ormas) di negeri ini yang belakangan kerap ‘meledak’ hanya gara gara persoalan sepele. Ternyata ledakan atau bentrokan yang melibatkan ormas tidak sepele lantaran seringkali memakan korban luka bahkan jiwa.

Seperti kasus bentrokan antar ormas yang baru baru ini terjadi di wilayah Setu , Kabupaten Bekasi pada Rabu (20/9) sore lalu.  Saat bentrokan terjadi suasana di sekitar lokasi cukup mencekam, sejumlah tempat usaha memilih tutup lantaran khawatir terkena imbas bentrokan. Begitu juga dengan warga sekitar yang ketakutan dan terpaksa berhenti beraktivitas, menahan diri sampai aksi bentrokan berakhir.

Dari bentrokan antar ormas  itu sendiri dikabarkan satu orang meninggal dunia. Polisi yang berhasil meredam keributan mengamankan 39 orang.

Keributan massal yang melibatkan kelompok ormas bukan kali ini terjadi di Bekasi. Dari informasi yang didapat tidak sedikit jumlah ormas yang ada di wilayah Bekasi baik kota maupun Kabupaten  yang mencapai ratusan. Tak heran jika banyak orang menyebut Bekasi adalah Kota ‘Sejuta’ ormas.

Sejatinya ormas adalah organisasi masyarakat yang seharusnya fungsinya salah satu membuat masyarakat aman dan nyaman. Namun faktanya justru keberadaan ormas malah membuat masyarakat resah  mengingat kerapnya terjadi bentrokan di antara ormas itu. Jika dilihat dari undang undang (UU) ormas, salah satu fungsinya adalah berpartisipasi dalam menjaga keamanan dan ketertiban sosial dan mewujudkan tujuan negara.

Namun melihat fenomena keberadaan ormas di tengah masyarakat saat ini  justru sebaliknya. Sebagian warga melihat kehadiran ormas sebagai ‘lapangan pekerjaan’ yang bisa mendatangkan penghasilan karena kerap dijadikan ‘bekingan’ atau menguasai wilayah yang kemudian menjadikan wilayah itu sebagai daerah kekuasaannya


Mereka khususnya pelaku usaha yang membuka lapaknya di daerah kekuasaan ormas harus mau mengikuti ‘kebijakan’ dari ormas jika ingin usahanya aman dan langgeng.  Fenomena itu yang kerap menjadi pemicu bentrokan akibat adanya persaingan dari ormas lain yang juga ingin kebagian ‘jatah’  dan ini yang disebut bom ranjau yang bisa setiap waktu meledak ketika di antara ormas itu terjadi gesekan.

Pemerintah harus turun tangan melalui kebijakan yang bisa mengatur keberadaan ormas ormas tersebut . Jangan jadikan aparat kepolisian seperti pemadam kebakaran yang seringkali turun tangan memadamkan ‘api’ saat bentrokan terjadi. (*)

Tags:
ormas

Administrator

Reporter

Fernando Toga

Editor