BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Polisi bersikap cepat menutup peluang peristiwa bentrok organisasi masyarakat (ormas) di Bekasi meluas.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi Aditya Bennyahdi mengaku langsung coba menangani kasus bentrok ormas di Bekasi dengan menghubungi satu per satu ketua ormas yang terlibat perseteruan.
Langkah menghubungi para ketua kelompok, dianggap jitu untuk menghindari adanya aksi susulan bentrok ormas di Bekasi.
"Tadi selama bentrok yang di situ kami sudah menghubungi ketua-ketua (ormas) yang ada di Kabupaten Bekasi," kata Twedi, Rabu 20 September 2023 malam.
Upaya itu dilakukan, agar bentrokan tersebut tak melebar hingga menciptakan gangguan bagi masyarakat.
"Supaya menahan diri sampai proses yang ada di kepolisian kami mediasi maupun kita lakukan penanganan secara utuh," ungkapnya.
Dirinya mengimbau agar masyarakat khususnya warga Bekasi tak termakan isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan alias hoaks.
"Kami mengimbau jangan termakan isu dahulu mendapatkan informasi tidak dari sumbernya, jadi tidak usah terpancing isu maupun berita-berita di media sosial yang ada saat ini yang mungkin sudah beredar," kata Twedi.
Sementara itu dijelaskan Twedi, bentrokan ini berawal ketika adanya penarikan kendaraan mobil Daihatsu Xenia oleh penagih utang.
Pemilik kendaraan yang tak terima dengan cara penagih utang, kemudian memberitahu dua organisasi masyarakat yaitu Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) dan Pemuda Pancasila (PP).
Namun penagih utang ini juga memiliki rekanan dari salah satu ormas yaitu GIBAS.