BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Bentrok organisasi masyarakat (ormas) di Bekasi yang terjadi pada Rabu 20 September 2023 sore menyita perhatian publik.
Akibat bentrok ormas di Bekasi tersebut, satu orang tewas, dan sebanyak 39 orang ditangkap.
Kapolres Metro Bekasi, Kombes Twedi Aditya Bennyahdi menjelaskan, bentrok ormas di Bekasi yang melibatkan tiga kelompok dapat dihalau. Pihaknya bahkan mengaku menyisir para anggota ormas hingga ke ujung Pasar Setu, Bekasi.
"Setelah kegiatan itu pun kami Polres dan Polsek Setu melakukan patroli sampai perbatasan wilayah Kabupaten Bekasi untuk memastikan massa sudah kosong," kata Kombes Twedi Bennyahdi, Kamis 21 September 2023.
Selain menyisir area perbatasan Kabupaten Bekasi dan, Twedi juga mengaku menginstruksikan jajaran Reskrim untuk bergerak ke Pasar Setu untuk menghalau potensi kericuhan lanjutan apabila ada tambahan kekuatan dari para anggota ormas.
"Dan juga melakukan patroli ke Pasar Setu untuk memastikan di situ juga tidak tidak ada massa berkumpul dan kosong sudah dipastikan itu kejadiannya," ungkapnya.
Diketahui, bentrok ormas di Bekasi ini sempat melebar ke wilayah Dukuh Zamrud, Mustikajaya Kota Bekasi. Perkara ini diawali penarikan mobil Toyota Innova oleh penagih utang di wilayah Setu, Kabupaten Bekasi.
Pemilik mobil tak terima mobilnya diambil paksa. Hingga dirinya kemudian memanggil dua ormas GMBI dan Pemuda Pancasila (PP). Tak mau kalah, si penagih utang juga memanggil ormas GIBAS.
Walau sempat dilakukan mediasi, namun ternyata gagal dan menimbulkan kesalahpahaman, hingga terjadi kericuhan. Akibatnya satu orang anggota ormas tewas, dan 39 lainnya ditangkap polisi.
Terpisah, Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Dani Hamdani mengatakan, pihaknya telah menangkap 39 anggota ormas.
"Pihak yang diamankan di Polres ada 39 orang, masih dalam pemeriksaan, dan dilakukan oleh pihak Reskrim," kata Dani Hamdani.
.png)
