DPRD DKI Jakarta Minta PAM Jaya Siapkan Mitigasi Risiko Saat Ada Bencana

Rabu 20 Sep 2023, 14:20 WIB
Warga RW 11 Kelurahan Pegadungan saat antri mengambil air bersih yang ada di mobil tangki. (Pandi)

Warga RW 11 Kelurahan Pegadungan saat antri mengambil air bersih yang ada di mobil tangki. (Pandi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta meminta PAM Jaya untuk menyiapkan mitigasi risiko ketika terjadi kemarau berkepanjangan.

Hal itu buntut dari adanya krisis air bersih di RW 11 Kelurahan Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat yang membuat warga terdampak.

"PAM harus ada contigency plan jika kemarau terjadi berkepanjangan," kata Anggota DPRD DKI Jakarta William A Sarana melalui pesan singkat, Rabu (20/9/2023).

Selain itu, ia juga meminta PAM Jaya untuk aktif menyisir lokasi mana saja yang terdampak akibat dampak penurunan kualitas air baku akibat kerusakan PAM ditambah kekeringan.

"PAM aktif menyisir RW RW yang mengalami kekeringan, lalu berikan tangki-tangki air dalam keadaan darurat," imbuhnya.

Sementara, Walikota Jakarta Barat Uus Kuswanto melepas tanggungjawab krisis air bersih warga RW 11 tersebut kepada pihak terkait, dalam hal ini PAM Jaya.

"Memang dari PAM kan itu. Mungkin PAM nanti yang bisa jelasin," katanya saat dihubungi wartawan, Selasa (19/9/2023).

Uus tak merinci apa langkah solutif untuk mengatasi krisis air bersih yang sudah dua minggu ini menghantui warga.

Ia hanya memastikan jika bantuan kepada warga yakni berupa pasokan air bersih terus dilakukan setiap harinya.

Hal itu, ungkapnya, sebagai langkah sementara bagi warga yang terdampak krisis air bersih.

"Tetapi yang jelas untuk kebutuhan saat ini alhamdulillah sudah kami bantu dengan PD PAM maupun Palyja," tuturnya.

"Yang jelas itu kan Palyja dan PDAM. Tetapi untuk kebutuhan air bersih sudah kami tangani. Kami pakai tangki. Alhamdulillah sekarang sudah mulai terkondisi," sambung Uus.

Lebig jauh, Uus menuturkan sejauh ini pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak krisis air bersih.

"Saya juga sudah koordinasi juga sama pak Arif dari PDAM termasuk Palyja untuk membantu mengoordinasikan kebutuhan warga. Untuk saat ini sudah terkondisi untuk yang kebutuhan warga," tukasnya.

Hari-hari tak seperti biasanya dilewati ratusan warga di RW 11 Kelurahan Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat.

Sejuknya udara pagi hari kini tak bisa lagi dirasakan sambil menikmati secangkir kopi menemani semangat bekerja.

Sudah beberapa hari ini, warga di RW 11 harus berjuang mendapatkan air bersih yang kini tengah menjadi masalah.

PAM yang mengalami kerusakan membuat sejumlah RT di RW 11 terdampak.

Akibatnya warga harus mengantri untuk mendapatkan air bersih. Diantaranya bahkan ada yang rela membeli air hanya untuk mandi.

Warga di lokasi, Sukinah mengatakan, tidak adanya air bersih sudah dirasakan hampir dua minggu. Namun ia mengaku tetap membayar tagihan air.

"Sudah 2 minggu, ih sering tau gak ada air, bayar mah bayar terus lancar ke pam. Di depan ada, di belakang gak nyampe, saya di belakang sana," ujarnya kepada wartawan di lokasi, Kamis (14/9/2023).

Selama tidak ada air, Sukinah terpaksa harus mengocek uang Rp20 ribu per hari hanya untuk keperluan memasak dan lain-lain.

Untuk mandi, ibu rumah tangga ini terkadang memanfaatkan musola. Hal itu terpaksa dilakukan karena air sedang langka.

"Sampe gak mandi, saya udah 2 hari gak mandi. Saya 3 hari gak mandi. Solat di musala, mandi di musola, ngungsi," paparnya. (Pandi)

Berita Terkait
News Update