Pemerintah Bangun Puluhan Rumah untuk Warga Bogor yang Terdampak Longsor

Selasa 19 Sep 2023, 11:11 WIB
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim (Panca Aji)

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim (Panca Aji)

BOGOR, POSKOTA.CO.ID – 40 Kepala Keluarga (KK) korban longsor di Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor pada pada awal tahun 2023 ini rencananya akan direlokasi ke hunian baru yang sedang dibangun Pemerintah. 

Selain karena rumahnya terdampak bencana, 40 KK korban longsor ini pun juga berada di zona hitam rawan bencana sehingga harus direlokasi.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menyebut, 40 KK itu berasal dari 3 kelurahan yang ada di Kota Bogor, yaitu Kelurahan Empang, Lawanggintung, dan Kelurahan Batutulis. Di mana pada Maret lalu, puluhan KK itu terdampak bencana longsor dan banjir.

Menurut Dedie, nantinya akan ada 40 unit rumah yang akan dibangun di lahan seluas 7.000 meter persegi yang terletak di Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. 

“Adapun saat ini yang sudah akan kita bangun mulai pekan depan ada 40 rumah, yang bentuknya bangunan precast, siap jadi. Mudah-mudahan di akhir tahun ini bisa selesai dan bisa ditempati,” kata Dedie, Selasa (20/9/2023).

Pembangunan 40 unit rumah ini, kata Dedie, dibangun menggunakan anggaran dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 

Yang mana pada Maret lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor telah mengusulkan dana sebesar Rp 6 miliar untuk relokasi korban bencana, namun belum diketahui berapa besar yang akan disetujui.

Selain puluhan unit rumah, rencananya di lahan seluas 7.000 meter ini juga akan dibangun fasilitas pendukung hingga sarana dan prasarana di titik relokasi ini. Mulai dari jalan masuk, sanitasi, septic tank komunal, drainase, listrik, hingga air PDAM.

“Sehingga masyarakat masuk kesana sudah bisa menikmati. Setelah ini akan coba kita koordinasikan dengan instansi terkait untuk bisa menyelesaikan secara tuntas lokasi yang akan menjadi tempat relokasi ini,” jelasnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Jarwansyah menuturkan, pasca terjadinya banjir dan longsor di awal tahun lalu Pemkot Bogor memang telah mengusulkan dana sebesar Rp 6 miliar. Dana miliaran itu tidak hanya untuk membangun rumah, namun juga termasuk fasilitas pendukung.

Dari usulan tersebut, lanjut Jarwansyah, BNPB akan melakukan verifikasi ke lapangan untuk memperhitungkan anggaran yang diusulkan mencukupi, kurang, atau bahkan lebih.

“Nanti dari hasil itu, baru anggarannya kita salurkan ke BPBD Kota Bogor. Tinggal BPBD melaksanakan dari bantuan yang kita berikan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Jarwansyah menyebut, satu unit rumah yang akan dibangun memakan anggaran dengan jumlah Rp 60 juta. Rumah tersebut akan menjadi hak milik warga, namun tidak serta merta diberikan begitu saja surat-surat kepemilikannya.

“Mungkin 10-15 tahun dulu. Karena kalau diberikan nanti dijualain. Semua rumah yang kita bangun di semua daerah yang relokasi, boleh ditempati, boleh dimiliki, tapi suratnya belum boleh dikasih. Karena takut digadaikan,“ kata Jarwansyah.

Di lokasi yang sama, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas, mengatakan saat ini para korban bencana masih tinggal di hunian sementara (huntara) yang dibangun menggunakan dana bantuan dari Pemkot Bogor untuk tiga bulan.

Namun, sambung Theo, para korban bencana itu bisa menggunakan uang bantuan yang diberikan Pemkot Bogor secara bijaksana. Sehingga ada beberapa dari mereka yang bisa menggunakan uang tersebut selama enam bulan.

“Kalau sudah habis (uang) hunian sementara, saya dari awal seizin Bu Sekda dan Pak Wali, kita arahkan ke Rusunawa kalau mereka nggak mampu untuk mengontrak sendiri. Di Rusunawa gratis,” kata Theo.

Dia pun berharap, pembangunan rumah untuk relokasi warga ini bisa berjalan lancar. Sehingga bisa selesai dan ditempati pada akhir tahun ini sesuai target.

Untuk diketahui, pasca terjadinya banjir dan longsor yang melanda puluhan KK di Kota Bogor, sejak Maret lalu pemerintah terus memetakan wilayah yang masuk dalam zona hitam atau rawan bencana untuk ditinggali. 

Di samping itu, Pemkot Bogor juga memiliki tiga opsi lahan yang akan digunakan untuk merelokasi warga dari zona hitam.

Pemerintah pun telah menyiapkan tiga lahan milik Pemkot Bogor yang menjadi alternatif untuk dibangun Huntap bagi para Penyintas longsor ini.

Salah satu titik lahan tersebut ada di Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Bogor Selatan, sedangkan dua titik ada di Kecamatan Ciawi dan Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor. (Panca Aji)

Berita Terkait

News Update