Krisis air yang telah berlangsung selama tiga hari terakhir telah mengungkapkan kelemahan serius dalam penyediaan layanan PDAM tersebut, dan komunitas setempat tidak tinggal diam.
Ketidakpuasan itu juga dilontarkan tokoh masyarakat, Sanusi. Ia mengecam kepada PDAM atas kinerja buruk yang diberikan oleh warga.
“PDAM adalah lembaga publik yang diberi tanggung jawab untuk menyediakan pasokan air bersih yang memadai kepada masyarakat. Krisis ini mencerminkan kegagalan PDAM Tirta Bhagasasi dalam memenuhi tugas utamanya, yang mengakibatkan penderitaan warga yang tidak bersalah,” ujarnya.
Sanusi menyayangkan tidak hanya pasokan air yang minim, tetapi juga kualitas air yang buruk menjadi perhatian utama. “Air yang keruh dan mengandung kotoran adalah ancaman serius terhadap kesehatan masyarakat. PDAM harus memprioritaskan penyediaan air bersih yang aman dan layak konsumsi,” jelasnya.
Dirinya pun menuntut kepada PDAM Tirta Bhagasasi untuk memulihkan pasokan air bersih dan meningkatkan layanannya. “Pihak berwenang harus melakukan audit menyeluruh terhadap PDAM untuk memastikan pengelolaan yang efisien dan efektif,” katanya.
Menurutnya, kecaman ini bukan hanya tentang mengungkapkan kemarahan, tetapi juga tentang menuntut akuntabilitas dan perbaikan dalam penyediaan layanan publik yang sangat penting. “Masyarakat berhak mendapatkan akses terhadap air bersih yang aman, dan PDAM harus memenuhi kewajiban ini tanpa merugikan kehidupan mereka,” tandasnya. (ihsan fahmi/yh)