JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Posisi calon wakil presiden (Cawapres) sangat menentukan untuk meningkatkan elektabilitas calon presiden (Capres) di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Karena itu harus hati-hati dalam menetapkannya.
Sebab Itu, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto sampai saat ini belum menentukan Cawapres-nya," kata pengamat politik Ray Rangkuti di Jakarta, Sabtu (16/9/2023).
Ray yang juga direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) mengatakan sampai saat ini baru ada pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Menurut dia, ini yang membuat calon presiden kesulitan dalam menentukan pilihan dari tokoh-tokoh yang ada untuk menjadi Cawapres seperti, Mahfudz MD, Sandiaga Uno, Erick Thohir, Ridwan Kamil dan lainnya.
"Itu tadi karena pertimbangan elektabilitasnya dari Cawapres tersebut. Jangan sampai salah pilihan karena kalau itu yang terjadi bisa out (keluar) di Pilpres 2024," tambahnya.
Ia menambahkan Cawapres yang dipilih harus memiliki tingkat keterpilihan yang tinggi, karena ini sangat menentukan capres tersebut.
Ray juga berharap para Capres tersebut harus memilih tokoh muda karena ini menyangkut masa depan Indonesia. Ia memisalkan untuk Capres Ganjar Pranowo, Ray menyarankan lebih tepat kepada Sandiaga Uno daripada Mahfudz MD.
Ray juga menyayangkan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang belum menentukan koalisinya.
Seperti diketahui, pendaftaran capres dan cawapres untuk Pemilu 2024 sebelumnya dijadwalkan pada 19 Oktober sampai 25 November 2023. Namun, dalam peraturan terbaru yang saat ini masih direvisi oleh KPU, jadwal pendaftaran tersebut dimajukan menjadi 10 Oktober sampai 16 Oktober 2023. (johara)