PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Bangunan saluran irigasi DI Cidahu Girang, Cikeudal, Pandeglang rusak dan dikeluhkan petani. Beberapa pondasinya banyak bolong dan retak-retak, padahal saluran irigasi tersebut baru beberapa bulan dibangun.
Akibat kerusakan itu, air dari hulu tidak mengalir maksimal karena pondasi irigasi banyak yang bocor.
Diketahui, pembangunan irigasi tersebut menelan anggaran sebesar Rp1,6 miliar lebih yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2023.
Pantauan Poskota.co.id nampak terlihat di sepanjang bangunan irigasi DI Cidahu Girang tersebut sudah banyak yang retak-retak, dan juga bagian pondasi bawah banyak yang bolong.
Salah seorang petani yang menggarap sawah di sekitaran lokasi bangunan irigasi DI Cidahu Girang, Sanwani mengatakan, jika bangunan irigasi tersebut harus dilakukan perbaikan lagi.
Lantaran kata dia, bawah pondasi sudah banyak yang bocor, sehingga aliran air dari hulu ke hilir tidak maksimal.
"Karena banyak yang bocor bawah pondasinya, sehingga aliran air dari hulu ke hilir kecil karena banyak yang terbuang," ungkapnya, Rabu (13/9/2023).
Ia berharap, pihak terkait dapat melakukan perbaikan lagi pada bangunan irigasi tersebut, supaya manfaatnya bisa dirasakan secara maksimal oleh masyarakat petani di wilayah Cikeudal.
"Itu bangunan baru, harusnya diperbaiki lagi supaya tidak banyak yang bocor dan air dapat mengalir dengan lancar dan besar," katanya.
Sementara, Kepala Desa Dahu, Kecamatan Cikeudal, Mahmud juga sempat menyampaikan, jika bangunan irigasi DI Cidahu Girang tersebut bagian bawah pondasinya banyak yang ambrol, sehingga air dari hulu tidak mengalir maksimal.
"Jadi bawah pondasinya mulai banyak yang bolong, sehingga air di saluran irigasi itu banyak yang terbuang. Ke hilirnya itu jadi mengecil," ujarnya. (Samsul Fatoni).