Rela Dipecat PDIP, Terungkap Alasan Budiman Sudjatmiko Pilih Prabowo Subianto Ketimbang Ganjar Pranowo

Jumat 08 Sep 2023, 10:26 WIB
Rela Dipecat PDIP, Terungkap Alasan Budiman Sudjatmiko Pilih Prabowo Subianto Ketimbang Ganjar Pranowo/Prabowo Subianto dan Budiman Sudjatmiko Foto: Gerindra.

Rela Dipecat PDIP, Terungkap Alasan Budiman Sudjatmiko Pilih Prabowo Subianto Ketimbang Ganjar Pranowo/Prabowo Subianto dan Budiman Sudjatmiko Foto: Gerindra.

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Politikus Budiman Sudjatmiko masih menjadi perbincangan hangat di ranah perpolitikan Tanah Air pasca dipecat dari PDIP.

Dipecatnya Budiman Sudjamitko dari keanggotaan partai PDIP adalah buntut deklarasinya mendukung Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden 2024 alias Capres 2024.

Lantas banyak orang yang penasaran apa alasan Budiman Sudjatmiko lebih memilih Prabowo Subianto ketimbang Ganjar Pranowo yang diusung oleh PDIP.

Menjawab rasa penasaran publik, Poskota mengajak Budiman Sudjatmiko untuk berdiskusi di saluran YouTube Ngompol Yuk x Poskota pada Kamis, 7 September 2023.

Dalam diskusi tersebut, eks politikus PDIP itu membeberkan alasannya memilih Prabowo Subianto ketimbang Ganjar Pranowo.

Menurut Budiman, di zaman sekarang Indonesia membutuhkan kepemimpinan yang strategis.

“Butuh kepemimpinan yang strategis, yang bisa menangani situasi VUCA. VUCA itu V volatile penuh gejolak, U uncertain tidak pasti, C complex rumit, dan A ambigu membingungkan,” ucapnya di saluran YouTube Ngompol Yuk x Poskota.

“Ini menurut saya, dalam keadaan gejolak seperti ini dibutuhkan pemimpin yang tahu bagaimana menyatukan kekuatan bangsa Indonesia, kemudian membawa bangsa Indonesia untuk sama-sama melihat secara global,” sambungnya.

Berangkat dari hal itu, Budiman menilai sosok Prabowo lah yang bisa mengatur Indonesia untuk melihat secara global.

“Cara berpikir seperti ini seperti mengatur medan pertempuran, seperti mengatur medan perjuangan,” tuturnya.

“Dari tiga sosok yang ada, saya melihat yang paling mendekati kebutuhan itu adalah pada Prabowo Subianto,” imbuh Budiman.

Kualifikasi-kualifikasi terkait calon pemimpin yang baik juga dapat dilihat Budiman pada sosok Prabowo.

“Bukan karena dia (Prabowo) militer, tapi latar belakang militernya sebagaimata pasukan elite yang punya korps dan kemudian sepengetahuan saya, kesukaannya membaca buku, itu adalah hal kualifikasi-kualifikasi politisi yang menurut saya bagus,” ungkapnya.

“Mungkin Pak Prabowo pasti tidak tahu semua hal, tapi setidaknya gaya kepemimpinan dan cara berpikirnya dia memiliki satu kepekaan (ihwal) persoalan-persoalan dunia yang harus diantisipasi ke depan,” jelas politikus berusia 53 tahun itu.

Sementara, Ganjar sendiri menurut Budiman adalah pemimpin populis.

“Beliau (Ganjar Pranowo) pasti punya pikiran strategis, tetapi itu bukan strong point-nya, itu bukan titik kuatnya,” katanya.

“Pak Ganjar adalah seorang pemimpin yang populis, titik kuatnya adalah pada kemampuan turun ke bawah, menyapa,” timpal Budiman.

Meski begitu, pemimpin populis menurut Budiman tidak lah buruk, melainkan hanya tidak pas untuk digunakan pada zaman sekarang.

“Apakah itu buruk? Tidak buruk, bagus, wajib malah pemimpin seperti itu,” terang Budiman.

“Tetapi menjadikan itu sebagai kualifikasi utama, hari ini gak pas. Dia hanya pas di tahun 2014,” pungkasnya.

 

 

Berita Terkait
News Update