BEKASI, POSKOTA.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Bekasi tengah mengajukan pembuatan hujan buatan akibat dampak kemarau panjang hingga berdampak kekeringan ekstrem.
PJ Bupati Bekasi Dani Ramdan menjelaskan, pihaknya telah mengajukan ke Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), lembaga yang membuat hujan buatan.
Namun, dengan kondisi maupun cuaca hingga awan saat ini, belum dapat memungkinkan.
"Kami sudah berkirim surat tapi memang belum bisa dilakukan karena potensi awannya masih belum ada," ujar Dani Ramdan, Rabu (6/9/2023).
Memungkinkannya hal tersebut terjadi, PJ Bupati Bekasi itu menjelaskan adanya sejumlah faktor.
"Mungkin nanti ketika ada awan di Samudera Hindia atau Pasifik terbawa angin, biasanya satu atau dua hari lewat, nah itu bisa kita manfaatkan," ungkapnya.
Dirinya kemudian menyambut seruan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bekasi untuk melaksanakan Shalat Istisqo (shalat minta hujan).
"Kami sudah instruksi melaksanakan shalat istisqa di setiap kecamatan terdampak. Tinggal menunggu waktu yang tepat, apakah nanti kita laksanakan serentak atau masing-masing di setiap wilayah," pungkasnya."
Berdasarkan data terbaru dari Pusdalops-PB Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Minggu, 3 September 2023 pukul 20.00 WIB, terdapat 32 Desa terdampak dari 10 Kecamatan.
10 Kecamatan terdampak kekeringan diantaranya;
1.Kecamatan Cibarusah
2. Kecamatan Serang Baru
3. Kecamatan Bojongmangu
4. Kecamatan Cikarang Pusat
5. Kecamatan Sukawangi
6. Kecamatan Babelan
7. Kecamatan Muaragembong
8. Kecamatan Pebayuran
9. Kecamatan Setu
10. Kecamatan Tarumajaya. (Ihsan Fahmi).