Revisi Kurikulum, Untirta Bakal Terapkan Skripsi Bukan Penilaian Utama Kelulusan Mahasiswa

Senin 04 Sep 2023, 14:43 WIB
Rektor Untirta Fatah Sulaiman saat ditemui di ruang kerjanya (Bilal)

Rektor Untirta Fatah Sulaiman saat ditemui di ruang kerjanya (Bilal)

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Fatah Sulaiman mengaku telah menginstruksikan kepada prodi untuk merevisi kurikulum agar standar penilaian kelulusan bukan hanya dari skripsi.

Hal itu dalam rangka mengejawantahkan Permendikbud Ristek nomor 53 tahun 2023. Sehingga mahasiswa diberi keleluasaan dalam berinovasi dan berkreasi mengungkapkan kompetensinya.

“Kita 2 tahun masa transisi. Saya sudah menginstruksikan agar melakukan review dan evaluasi sesuai karakteristik kekhasan perguruan tinggi,” katanya, Senin (4/9/2023).

Ia menjelaskan, perguruan tinggi diberikan keleluasaan dalam menentukan standar mutu kelulusan dengan cara memberi kebebasan mahasiswa menyesuaikan inovasi dan kapasitas kompetensinya yang bertanggung jawab.

“Itu salah satunya, seolah skripsi jadi momok. Apalagi aktivis yang waktunya terbatas sebelum mengambil waktu DO (drop out). Ini diberi sesuai kompetensi kapasitas mahasiswa,” jelasnya.

Nantinya, tolak ukur kelulusan ada berbagai pilihan, bukan hanya skripsi. Indikatornya bisa berupa prototipe, gagasan karya inovasi, menuliskan gagasan yang bermanfaat bagi masyarakat. 

“Nanti boleh juga di bawah pembimbing, mahasiswa layak lulus tanpa skripsi, ya diputuskan. Tapi secara umum menuangkan gagasan dalam tulisan itu bagian dari kompetensi, untuk daya saing,” ucapnya.

“(Skripsi) Masih pilihan, diberi keleluasaan karena banyak mahasiswa yang kompetensinya disitu, ingin jadi peneliti,” tambahnya.

Bahkan tidak hanya itu, dalam ukuran kampus merdeka, merdeka belajar mahasiswa diberikan keleluasaan tiga semester, untuk memilih mata kuliah bukan hanya kompetensi prodinya, tapi lintas dalam fakultas dan luar negeri.

“Misal magang, kolaborasi riset, Indonesia mengajar, kita konversi sks. Secara umum kan sekarang masih nilai SKS, nanti ada beberapa mata kuliah verifikasi diklat, mahasiswa dengan kecakapan kompetensi tertentu ada nilainya. Misal kecakapan menulis, leadership, kita tes,” tutupnya. (Bilal)


 

Berita Terkait

News Update