Korsleting Listrik Jadi Penyebab Kebakaran Terbesar di Jakarta, BPBD: Perlu Ada Program Pembenahan Instalasi

Kamis 24 Agu 2023, 20:55 WIB
Kebakaran menghanguskan ratusan rumah tinggal padat penduduk di kawasan Gambir, Jakarta Pusat. (ist)

Kebakaran menghanguskan ratusan rumah tinggal padat penduduk di kawasan Gambir, Jakarta Pusat. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 489 tragedi kebakaran di wilayah DKI Jakarta sejak awal Januari hingga Agustus 2023 tahun ini.

Mayoritas kebakaran dikarenakan korsleting listrik hingga menimbulkan api.

Bahkan penyumbang penyebab kebakaran terbesar di Provinsi DKI Jakarta selama tiga tahun belakangan ini dikarenakan korsleting listrik.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan berdasarkan data yang dihimpun lokasi yang kerap terjadi kebakaran yakni di Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.

"Kasus kebakaran di DKI Jakarta paling banyak disebabkan korsleting listrik akibat kelalaian dalam penggunaan listrik," ujarnya kepada Poskota saat dikonfirmasi, Kamis (24/8/2023).

Isnawa menyebut, kurangnya kesadaran masyarakat tentang penggunaan listrik menjadi salah satu faktor.

Terlebih masih banyak ditemukan rumah warga yang memang instalasi listrik di rumahnya telah usang.

"Potensi bencana kebakaran di DKI Jakarta dikarenakan pemukiman padat penduduk dan kurangnya kepekaan masyarakat terhadap ancaman kebakaran," paparnya.

Maka dari itu, BPBD DKI Jakarta mendorong hingga mengajak pihak terkait untuk bersama-sama menanggulangi masalah ini. Salah satu cara yang dilakukan yakni melakukan pemantauan penggunaan listrik yang sesuai aturan.

"Menggerakkan RT, RW, tokoh masyarakat dan relawan kebakaran terus edukasi kawasan aman kebakaran," ucap Isnawa.

"Karena hampir 70% kebakaran kawasan padat akibat konsleting, perlu ada program pembenahan instalasi listrik dalam rumah warga kurang mampu di kawasan padat hunian melibatkan BPBD, PLN, Akli dan konsuil bekerjasama dengan pengurus RT setempat," tambahnya.

Sejauh ini, langkah BPBD untuk menanggulangi kebakaran yakni melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

Selain itu BPBD juga menggelar pelatihan kepada masyarakat tentang pencegahan hingga menaggulangi kebakaran.

"Kami adakan pelatihan kepada masyarakat bersama Dinas Damkar ke Kelurahan-Kelurahan, komunitas-komunitas, sekolah, pasar dan gedung perkantoran," jelasnya Isnawa.

Diberitakan sebelumnya, dua orang dilaporkan tewas dalam insiden yang menghanguskan ratusan rumah tinggal yang berlokasi di Jalan Kebon Jahe, Petojo, Gambir, Jakarta Pusat, pada Rabu (23/8/2023) malam.

"2 orang meninggal dunia," kata Komandan SAR Wahana Muda Indonesia (WMI), Kapten Iman kepada wartawan, Kamis (24/8/2023).

Sedikitnya sebanyak 152 rumah tinggal di permukiman padat penduduk itu hangus terbakar.

Kebakaran diduga akibat kompor gas yang meledak dari salah satu rumah warga.

Berdasarkan data yang dihimpun, sebanyak 16 orang mengalami luka-luka.

Beberapa diantara mereka dirujuk ke rumha sakit terdekat karena luka yang cukup serius.

"1 orang dirujuk ke Puskesmas Gambir. 3 orang dirujuk ke RS Tarakan. 12 orang ditangani di tempat," paparnya.

Ratusan warga yang terdampak sementara mengungsi di tempat pengungsian yang ada di lokasi.

Salah satu lokasi pengungsian yakni di Masjid.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kebakaran terjadi akibat kompos gas yang meleduk di salah satu rumah warga.

"Baru informasi dari saksi, karena cukup banyak ya melibatkan 4 RT, jadi butuh waktu untuk pendalaman," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (24/8/2023).

Komarudin menuturkan tim identifikasi masih berada di lokasi kebakaran untuk mengetahui penyebab pasti kebakaram yang membuat ratusan warg terdampak itu.

"Di lokasi saat ini masih cukup banyak warga yang melihat, kemudian mencari barang-barang yang masih diselamatkan, sambil juga tim kami tim iden masih berada di dalam," paparnya.

"Kebetulan awal mula api itu berada di tengah (permukiman warga), ini yang masih ditelurusuri eh tim, titik awal api sebelah mana kan masih perlu pendalam. Nanti besok atau Sabtu ada tim Labfor yang kita turunkan juga," tambah Komarudin.

Sementara, ratusan warga yang terdampak mengungsi di Masjid terdekat yang ada di lokasi.

Sebagian mengungsi di kantor Walikota.

Bantuan berupa logistik maupun pakaian untuk korban kebakaran telah berdatangan dari berbagai pihak hingga relawan.

Komarudin memastikan kebakaran tersebut menyebabkan dua orang tewas.

Sementara dua oranf warga dilaporkan masih dalam perawatan di rumah sakit.

"Warga yang di bawa ke rumah sakit tersisa dua orang, itu karena sesak nafas," tandasnya. (pandi)

Berita Terkait

News Update