Kopi Pagi Harmoko: Utang Politik

Kamis 24 Agu 2023, 07:00 WIB

“Siapa pun hendaknya memiliki kesadaran diri bahwa tidak memenuhi janji adalah pengkhianatan terhadap diri sendiri. Karena yang tahu persis mengapa seseorang tidak bisa menepati janji adalah diri sendiri, bukan orang lain..”
-Harmoko-

Sering dikatakan, janji adalah utang, tetapi bagaimana dengan janji politik yang hingga kini belum ditepati, apakah bisa disebut sebagai utang politik? Jawabnya bisa karena janji tidak akan terhapuskan sebelum dipenuhi.

Tetapi apakah utang itu akan dilunasi, terlewati atau semakin menggunung, itu kembali kepada politisi dalam menyikapi.
 
Melalui kolom ini, saya hanya ingin berbagi pesan bahwa janji apa pun bentuknya wajib ditepati.

Meski janji hanya diucapkan secara lisan, lebih-lebih melalui ikrar politik dan sumpah segala.

Agama apa pun mengajarkan kepada pemeluknya untuk tidak ingkar janji.

Para ulama mengatakan janji adalah utang yang wajib dibayar, harus dipenuhi-dilunasi.

Islam misalnya mengajarkan bahwa kepada siapa pun janji itu diberikan, selama bukan janji bermaksiat, maka harus ditepati.

Bahkan, siapa yang tidak menepati janji dikhawatirkan akan masuk golongan orang munafik.

Makna janji itu sendiri adalah perkataan atau ucapan yang menyatakan kesediaan dan kesanggupan untuk berbuat sesuatu.

Sebuah pengakuan yang mengikat diri sendiri terhadap ketentuan untuk berbuat sesuatu. 

Karenanya berjanji kepada orang lain, sejatinya berjanji kepada diri sendiri. Tanpa menepati janji tak ubahnya pengingkaran diri.

Berita Terkait

Kopi Pagi Harmoko: Becik ketitik

Kamis 31 Agu 2023, 06:26 WIB
undefined

Transparansi Demokrasi dan Nomokrasi

Kamis 07 Sep 2023, 06:32 WIB
undefined

Gimik Politik

Senin 11 Sep 2023, 08:32 WIB
undefined

News Update