JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Plt. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono menuturkan, pihaknya tetap konsisten mengusulkan Sandiaga Salahuddin Uno sebagai bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres) berduet bersama Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hal tersebut diungkapkan Mardiono kepada awak media di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (23/8/2023). Ia mengaku sudah berbicara dengan ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Sudah, sudah, sudah, sudah. Jadi apakah itu langsung dan tidak langsung, kemudian apakah tatap muka secara langsung dalam satu forum rapat misalnya, kemudian juga dalam satu forum dalam momen yang tiba-tiba, misalnya kemarin ya berjumpa di Istana pada saat upacara 17 Agustus di Istana juga jumpa ya," kata Mardiono di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (23/8/2023).
"Kemudian saat saya mengahadiri undangan, dimana cucu beliau itu menikah ya, putranya Mas Rizki (Mohammad Rizki Pratama) ya, saya juga hadir di situ juga sempat bincang-bincang juga," sambung Mardiono.
Mardiono menegaskan, PPP masih tetap konsisten mendorong Ketua Bappilu Sandiaga Uno untuk menjadi cawapres Ganjar. "Jadi sampai sekarang, sekali lagi PPP masih tetap konsisten ya dua arah itu. Pertama adalah arah mendukung ke arah bergabung dengan PDIP ya yang sudah kita sepakati. Kemudian yang kedua mendukung mencalonkan Pak Ganjar Pranowo dengan Pak Sandiaga," paparnya.
Meski PPP menyadari keputusan berada di tangan PDIP, Mardiono memastikan akan tetap memperjuangkan Sandiada sebagai cawapres Ganjar.
"Tapi sekali lagi PPP tidak dalam konteks memutuskan, tapi memperjuangkan, menawarkan. Yang kita tawarkan itu juga atas kriteria-kriteria, bukan karena namanya atau bukan karena personality-nya," tutur Mardiono.
Ia membantah ada pembahasan duet Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebagai calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) untuk Pilpres 2024. Dia mengaku masih terus memperjuangkan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno untuk jadi cawapres untuk Ganjar Pranowo.
Oleh sebab itu, dia menyatakan belum ada pembicaraan soal wacana pasangan capres-cawapres lain di internal partainya. "Wacana lain itu belum pernah ada pembahasan, belum pernah ada pembahasan. Apakah kemudian nanti Pak Sandi yang tadi ditanya, untuk dipasangkan dengan Pak Anies, itu belum pernah ada pembahasan itu. Belum, sampai sekarang belum pernah ada," jelas Mardiono.
"Tapi sekali lagi bahwa penentuan dalam capres dan cawapres itu tidak didasari atas 'oh ini karena PPP ngotot, tidak'. Begitu juga Ibu Megawati soekarnoputri juga tidak ngotot 'oh ini PDIP itu tidak', tidak dilandasi dalam itu," ucap Mardiono.
Dia juga menyebut, setiap kader PPP taat dengan keputusan partai yaitu mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres di Pilpres 2024 bukan Anies atau tokoh lain. Menurutnya, keputusan pencapresan Ganjar sudah melalui dialog dengan para pengurus partai di pusat hingga daerah.
"Nah ketika sudah menjadi sebuah keputusan itu maka semua kader ya harus sami'na wa atho'na (dengarkan dan taati) menjalankan keputusan itu," ujar Mardiono. Meski demikian, dia tak menutup kemungkinan ada pembatalan keputusan partai, namun harus melalui mekanisme yang sudah berlaku,” kata Plt. Ketua Umum PPP.