JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto berpeluang besar mendapatkan dukungan suara dari pemilih Capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan jika Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 berlangsung dua putaran.
Pengamat Politik Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, Singgih Manggalou optimis Prabowo lolos masuk ke putaran kedua pilpres.
Menurutnya, dalam putaran kedua menteri andalan dan kepercayaan Presiden Jokowi tersebut akan berhadapan dengan Capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo. Dengan ini para pendukung Anies memiliki potensi besar mendukung Prabowo.
“Bila digelar dua putaran, pergeseran suara pemilih Pak Anies lebih berpotensi ‘bedol desa’ ke Pak Prabowo daripada ke Pak Ganjar,” kata Singgih.
Singgih melanjutkan, dari survei yang digelar oleh Surabaya Research Syndicate (SRS) periode 2-11 Agustus 2023, ceruk pemilih Anies jika dipecah lebih mendalam sangat beririsan dengan pendukung Prabowo. Karenanya, para pemilih mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mayoritas diprediksi akan memberikan dukungan kepada orang nomor satu di Kemenhan tersebut.
“Ceruk pemilih Pak Anies Baswedan jika di breakdown dari data survei terpotret sangat beririsan dengan Pak Prabowo,” ungkap Singgih.
Selain itu, Singgih melanjutkan setidaknya ada dua faktor yang mengakibatkan pemilih Anies dan Prabowo beririsan. Pertama, faktor partai yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Demokrat sebagai pendukung Prabowo pada pilpres dua edisi sebelumnya yang telah memiliki kedekatan batin.
“Dua faktor yang menjadikan pemilihnya beririsan. Pertama, posisi PKS dan Partai Demokrat sebagai pendukung Pak Prabowo pada Pilpres 2014 dan 2019 membuat pemilihnya memiliki kedekatan ‘batin’,” tuturnya.
Selanjutnya, singgih melanjutkan, adanya posisi rezim yang sering berseberangan dengan Anies dan kerap menghalangi kegiatan safari politik. Maka dari itu, Singgih meyakini jika pilpres berlangsung dalam dua putaran, Prabowo hampir bisa dipastikan mendapatkan limpahan dukungan dari pendukung Anies.
“Kedua, posisi rezim yang seringkali bersebrangan dengan Pak Anies, bahkan narasi yang sering muncul yaitu menghalangi kegiatan safari politiknya,” pungkas Singgih.