Jokowi Ngaku Jadi Presiden Tidak Senyaman yang Dipersepsikan

Rabu 16 Agu 2023, 12:06 WIB
Presiden Jokowi dalam Pidato Kenegaraan.(rizal/tangkapanlayar)

Presiden Jokowi dalam Pidato Kenegaraan.(rizal/tangkapanlayar)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID –  Presiden Joko Widodo menegaskan posisi presiden itu, tidak senyaman yang dipersepsikan. Ada tanggung jawab besar yang harus diemban. 

"Banyak permasalahan rakyat yang harus diselesaikan dan dengan adanya media sosial seperti sekarang ini. Apapun, apapun bisa sampai ke presiden," kata Kepala Negara.

Itu diutarakan Jokowi dalam pidatonya pada Sidang Tahunan Bersama DPR dan DPD di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara, MPR/DPR/DPD, Jakarta, Rabu (16//8/2023).

Menjadi presiden, menceritakan pengalamannya, Jokowi mengaku mendapatkan kemarahan, ejekan, bahkan makian dan fitnahan. Itu dengan mudah disampaikan.

"Saya tahu ada yang mengatakan Saya ini bodoh, plonga-plongo, tidak tahu apa-apa, Fir’aun, tolol. Ya nda apa, sebagai pribadi saya menerima saja,"  kata Jokowi

"Tapi yang membuat saya sedih budaya santun budi pekerti luhur bangsa ini, kok kelihatannya mulai hilang? Kebebasan dan demokrasi digunakan untuk melampiaskan kedengkian dan fitnah. Polusi di wilayah budaya ini sangat melukai keluhuran budi pekerti bangsa Indonesia," tambahnya.

Jokowi menilai memang tidak semua seperti itu. "Saya melihat mayoritas masyarakat juga sangat kecewa dengan polusi budaya tersebut. Cacian dan makian yang ada justru membangunkan nurani bangsa untuk bersatu menjaga moralitas ruang publik. Bersatu menjaga mentalitas masyarakat sehingga kita bisa tetap melangkah maju, menjalankan transformasi bangsa. Menuju Indonesia Maju. Menuju Indonesia Emas 2045.," ujar Jokowi.

Hadir dalam acara itu, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin , Ketua MPR Bambang Soesstuo, Ketua DPR Puan Maharani, Ketua DPD  AA Lanyalla Mahmud Mattalitti dan lainnya. (johara)

Berita Terkait
News Update