Berdasarkan pandangan Gus Andi, seni lukis dapat dijadikan media pesan si pelukis kepada pembelinya sehingga lebih diminati masyarakat jika sudah bosan dengan politik.
"Jika kalah menang orang akan tau Capres, sama halnya akan seni itu menyuarakan, memiliki makna dan narasinya dapat mengena. Sehingga pandemi harus terlewati," tambahnya.
Dari sisi sosial, lanjut Gus Andi, masyarakat butuh kombinasi ada lukisan dan patung, jika difasilitasi tokoh-tokoh, maupun pengelola gedung, para seni perupa akan menjadi tempat terbaik.
Sedangkan Koordinator dan Ketua Pelaksana Event, Arya Simbaru menambahkan event tanpa batas kenapa terjadi.
"Bersama-sama diskusi kecil setelah pandemi bisa membantu seniman perupa bisa berpameran. Sejak 2012 menjalankan pameran, sebelumnya November 2022, terjual 27 lukisan," tegas Arya.
Event tanpa batas ini, lanjut Arya, akan menjadi event agenda tahunan, menampilkan karya terbarunya.
Semoga seniman perupa semangat, meski terkena dampak pandemi dan dunia pun terdampak.
Tapi harus selalu semangat menampilkan pameran-pamerannya. (angga)
.jpg)
.png)
.jpg)
.jpg)
