SERANG, POSKOTA.CO.ID - Tak terima ditegur agar tidak membuang sampah sembarangan, segerombolan pengamen mengamuk dan merusak warung kelontong Madura di Kampung Pesisir, Desa Tanara, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang.
Berdasarkan video CCTV yang sempat viral, sebanyak 7 orang pengamen berpakaian anak Punk mengamuk di warung madura. Gerombolan pengamen itu merusak dan mengobrak-abrik isi warung.
Tak terima dengan perbuatan gerombolan itu, penjaga warung madura mengeluarkan sebilah celurit dan mengejar gerombolan tersebut.
Kapolsek Tanara AKP Edi Mulyana membenarkan kejadian itu, peristiwa keributan di warung madura itu terjadi pada Jumat 4 Agustus 2023, malam.
"Kejadian Jumat malam sekitar jam 20.00 WIB. Sekelompok anak punk (pelaku perusakan-red)," kata Kapolsek saat dikonfirmasi Poskota, Senin (7/8/2023).
Edi menjelaskan setelah menerima laporan dari penjaga warung Lihaton (36), anggotanya langsung bergerak dan berhasil mengamankan para pelaku disekitar Kampung Kepaksan, Desa Pedaleman, Kecamatan Tanara.
"Sekitar 30 menit dari kejadian 6 orang anak punk itu berhasil kita amankan tak jauh dari lokasi kejadian," jelasnya.
Edi mengungkapkan dari pemeriksaan korban maupun pelaku, perusakan warung madura itu diduga akibat salah paham, antara penjaga warung dengan salah satu anak punk.
"Diduga kejadian tersebut karena kesalahpahaman. Awalnya Medi (anak punk-red) meminjam gunting ke warung madura untuk membuat kliper (menggunting botol plastik). Pada saat memberikan gunting pemilik warung berkata jangan nyampah," ungkapnya.
Edi menerangkan satu pelaku yang mengalami salah mendengar pada telinganya, mengira penjaga warung madura itu menyebut gerombolannya sebagai sampah.
"Karena salah pendengaran, saudara Medi memberitahukan ke teman-temannya bahwa kita ini dianggap sampah. Akhirnya terjadi cekcok mulut dan keributan antara kelompok anak punk dengan pemilik warung madura," terangnya.