Sorot: Spekulasi Kasus RoGer

Senin 07 Agu 2023, 05:00 WIB
Kolase foto Rocky Gerung dan Presiden Jokowi. (Foto: Diolah dari Google).

Kolase foto Rocky Gerung dan Presiden Jokowi. (Foto: Diolah dari Google).

SPEKULASI dan beragam teori konspirasi bermunculan pasca gaduh ucapan pengamat politik Rocky Gerung (Roger) di sebuah acara konsolidasi serikat buruh di Bekasi beberapa waktu lalu.

Saat menyampaikan narasinya ada kalimat Roger yang dinilai kontroversi lantaran menyinggung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan ucapan yang dinilai sebagai hinaan, makian dan ujaran kebencian yang membuat geger seluruh negeri.

Sebagian masyarakat pun bereaksi keras atas ucapan itu dari membuat laporan ke polisi, turun ke jalan mendesak Roger segera ditangkap sampai berunjukrasa di kediaman lelaki yang  kerap disebut ahli filsuf itu.

Seiring dengan itu , di media sosial bermunculan beragam pandangan dari sejumlah tokoh bahkan dari Istana Kepresidenan, melalui Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.

Dalam keterangannya di depan awak media , Moeldoko menyebut Roger dianalogikan sebagai robot, cerdas tetapi tidak punya hati. “Oleh sebab itu robot dikendalikan oleh remote dan saya tahu siapa pemegang remote nya itu,” kata Moeldoko menyikapi ucapan kontroversi Roger.

Dari pernyataan Moeldoko bisa disimpulkan kalau kasus Roger by design alias sudah direncanakan oleh si pemegang remote

Apa motifnya? Mungkin saja  politis terkait Pilpres 2024. Si pemegang remote mungkin marah lantaran tidak maksimal mendukung salah satu calon sehingga mencoba membuat gaduh dengan Roger sebagai trigger atau pemantik.

Entah kebetulan atau tidak sehari sebelum kasus Roger geger ada salah satu partai politik (parpol) cukup ternama menggelar Harlah sekaligur mendeklarasikan dukungannya kepada salah satu calon presiden tanpa dihadiri Presiden Jokowi.

Spekulasi lain, banyak pengamat dadakan yang melalui teori konspirasinya menganalisa  kalau kasus Roger sengaja dimunculkan untuk menguji kesetiaan salah satu calon yang selama ini dianggap selalu dekat dan sering  ‘diendorse’ oleh Jokowi .

Fakta nya adalah Jokowi tidak merespon ulah Roger  dan tidak ada niat untuk membuat laporan , dia memilih fokus kerja. “Ah itu hal kecil, saya pilih kerja,” ucapnya kepada wartawan saat ditanya responnya soal ucapan Roger.

Slow respon yang ditunjukkan Jokowi banyak dinilai kalau kasus Roger bukan ditujukan kepada diirnya , melainkan untuk menguji kesetiaan dan sikap orang orang di dekatnya. Politik memang dinamis , sulit ditebak kemana arah dan tujuannya.

News Update