KH Marsudi Syuhud tak membayangkan bagaimana kata-kata kasar itu kemudian ditiru oleh anak-anak dan publik luas dengan mengatasnamakan kritik terhadap orang tua, atasan, atau pimpinan kerja. Maka yang terjadi adalah ketidakbaikan.
Berbeda jika kritik dilakukan dengan data, serta kata-kata yang pantas.
"Kalau ini bahasa menular ke anak-anak untuk mengkritik bapaknya, anak buah ke atasan, pimpinan, apa yang akan terjadi dalam perasaan yang mendengar? Ingat, berbicara yang baik, tidak harus dengan kata-kata yang kotor."
"Pilihlah kata-kata bijak dan baik. Dengan data yang benar, maka itu semua akan jadi hal tepat untuk memperbaiki bangsa kita," ujar KH Marsudi Syuhud.