Debit Air di Bendung Katulampa Bogor Terus Berkurang, Hujan Lokal Tak Terlalu Berdampak 

Minggu 06 Agu 2023, 19:48 WIB
Kondisi bendung Katulampa (Panca aji)

Kondisi bendung Katulampa (Panca aji)

BOGOR,  POSKOTA.CO.ID – Di musim kemarau, debit air Sungai Ciliwung yang memasuki Bendung Katulampa, Kota Bogor terus berkurang, tercatat debit air mengalami pengurangan yang mulamya 3.500 per detik kini menjadi 2.700 liter per detiknya.

Selain berkurangnya debit air yang masuk, Tinggi Muka Air (TMA) di Bendung Katulampa pun masih berada di 0 centimeter sejak awal Juni 2023.

Pelaksana Bendung Katulampa, Andi Sudirman menjelaskan, berkurangnya debit air di Bendung Katulampa terjadi sejak Minggu (6/8). Bahkan, menurutnya debit air tersebut sudah mulai memasuki bawah normal.

“Debit Ciliwung 2.700 liter per detik, per hari ini. Ini sudah mulai di bawah normal,” kata Andi kepada wartawan, Minggu (6/8/2023).

Menurut Andi, pada awal Juni 2023 ketika memasuki musim kemarau, debit air Sungai Ciliwung masih di angka 3.500 liter per detik. Di mana 3.000 liter di antaranya dibagi ke saluran irigasi Kalibaru, dan 500 liter sisanya dialirkan ke Sungai Ciliwung untuk kebutuhan warga Kota Bogor.

Pada pertengahan Juli, sambung Andi, debit air Bendung Katulampa pun mulai berkurang, dari yang mulanya 3.500 liter menjadi 3.000 liter per detik.

Tidak berhenti di 3.000 liter per detik, debit air yang masuk ke Bendung Katulampa kembali mengalami beberapa kali penurunan hingga mencapai 2.700 liter per detik. 

Andi mengaku, pihaknya terus berkoordinasi dengan Perumda Tirta Pakuan terkait debit air di Bendung Katulampa. Sebab hal itu berkaitan dengan kebutuhan air warga Kota Bogor, termasuk berkurangnya debit air hari ini.

“Iya PDAM kita koordinasi terus terkait debit berapa, karena untuk kepentingan masyarakat Kota Bogor juga. Jadi kita tidak kering, ke Ciliwung dialirkan ya 200 liter,” kata Andi.

Lebih lanjut, Andi menjelaskan, kondisi Bendung Katulampa paling mengkhawatirkan pernah terjadi pada 2015. Di mana saat itu debit air Sungai Ciliwung yang masuk hanya 1.500 liter per detik.

“Irigasinya cuma 1.200 sampai 1.300 liter. Dibagi-bagi saja sama Ciliwung, untuk penggelontoran, ekosistem, dan air baku di PDAM Kota dan Kabupaten Bogor,” jelasnya.

Saat ini, kata Andi, warga setempat masih beraktivitas di sekitar Sungai Ciliwung yang dangkal. Pantauan Republika di lokasi sekitar pukul 13.00 WIB, aliran Sungai Ciliwung yang tidak terlalu deras dimanfaatkan warga untuk memancing dan mengeruk pasir. Bahkan, banyak anak-anak yang bermain ban di wahana ‘ngalun sungai’, yang dibuat warga setempat.

Namun, menurut Andi, rumah warga yang menggunakan sumur di sekitar bendung mengalami kekurangan air. 

"Ada sumur-sumur pada kering, berkurang. Hanya untuk aktivitas mandi, nyuci, kan masih pada di Kalibaru,” ujarnya.

Ia menambahkan, hujan lokal yang mengguyur Kota Bogor beberapa waktu ke belakang tidak mempengaruhi debit air di Bendung Katulampa. Sebab, kenaikan debit air di bendung tersebut dipengaruhi oleh curah hujan di hulu Sungai Ciliwung atau di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.

Sehingga, Andi mengatakan, pihaknya terus memantau laporan prakiraan cuaca di wilayah Puncak dari Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat.

“Ada, tiap per jam kan ada buletinnya. Selama ini memang belum ada hujan di atas (Puncak), masih di bawah normal. Belum ada hujan yang mengkhawatirkan,” pungkasnya. (Panca Aji)

Berita Terkait

News Update