Saat ini, kata Andi, warga setempat masih beraktivitas di sekitar Sungai Ciliwung yang dangkal. Pantauan Republika di lokasi sekitar pukul 13.00 WIB, aliran Sungai Ciliwung yang tidak terlalu deras dimanfaatkan warga untuk memancing dan mengeruk pasir. Bahkan, banyak anak-anak yang bermain ban di wahana ‘ngalun sungai’, yang dibuat warga setempat.
Namun, menurut Andi, rumah warga yang menggunakan sumur di sekitar bendung mengalami kekurangan air.
"Ada sumur-sumur pada kering, berkurang. Hanya untuk aktivitas mandi, nyuci, kan masih pada di Kalibaru,” ujarnya.
Ia menambahkan, hujan lokal yang mengguyur Kota Bogor beberapa waktu ke belakang tidak mempengaruhi debit air di Bendung Katulampa. Sebab, kenaikan debit air di bendung tersebut dipengaruhi oleh curah hujan di hulu Sungai Ciliwung atau di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.
Sehingga, Andi mengatakan, pihaknya terus memantau laporan prakiraan cuaca di wilayah Puncak dari Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat.
“Ada, tiap per jam kan ada buletinnya. Selama ini memang belum ada hujan di atas (Puncak), masih di bawah normal. Belum ada hujan yang mengkhawatirkan,” pungkasnya. (Panca Aji)