LEBAK, POSKOTA.CO.ID – Sejumlah para petani di Kabupaten Lebak, beralih profesi sebagai pekerja kuli bangunan, karena sawahnya tidak bisa digarap akibat dilanda kekeringan.
Bahkan, dampak dari kekeringan tersebut, tanaman padi para petani yang baru berusia 2 bulan alami gagal panen dan merugi.
Seperti yang dialami oleh petani di Kampung Nehner, Desa Buyut Mekar, Kecamatan Maja, Lebak, Majen (50) mengaku lahan sawahnya kekeringan dan tanaman padinya tidak bisa dipanen.
"Akibat bencana kekeringan yang saat ini terjadi, kami harus mencari pekerjaan lain untuk menyambung hidup. Karena tanaman padi kami gagal panen dan lahan sawah tidak bisa diolah," ungkap Majen, Jum'at (4/8/2023).
Dikatakan Majen, hanya bisa pasrah dan satu-satunya harapan dalam memulihkan kerugian akibat gagal panen tersebut yaitu perhatian dari pihak pemerintah.
"Kami hanya bisa pasrah melihat tanaman padi mengering dan gagal panen. Semoga saja ada perhatian dari pemerintah atas kondisi yang kami alami saat ini," katanya.
Diakuinya, saat ini dirinya harus bekerja menjadi kuli bangunan. Karena selama musim kemarau ini dirinya dan pertani yang lain tidak bisa bertani.
"Biasa kita sehari-hari hidup dari tani, tapi sekarang sawah kami kekeringan dan tanaman padi kami gagal panen. Maka untuk menyambung hidup, kami bekerja kuli bangunan," katanya lagi.
Majen menuturkan, dirinya saat ini ikut bekerja bersama tetangganya menjadi kuli bangunan. Soalnya sekarang sawah tidak bisa diolah dan harus menunggu musim penghujan tiba.
"Demi menyambung hidup, soalnya kan kami tidak bisa bertani lagi, nunggu musim penghujan," ujarnya.
Kardi, petani lainnya menambahkan, lahan sawah kering dan tanaman padi juga sudah banyak yang mengering. Sementara kondisi tanaman padi baru mau berbuah, tapi jika kering seperti ini otomatis akan gagal panen.