JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Elektabilitas Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto kian tak terkejar menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Merujuk pada survei yang dilakukan lembaga Polmatrix Indonesia periode 15-21 Juli 2023 dengan 2000 responden, Menteri Pertahanan itu unggul dari Capres PDIP Ganjar Pranowo dan Capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan.
“Prabowo hampir tak terbendung lagi memimpin bursa Capres,” kata Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia, Dendik Rulianto.
Dendik melanjutkan, pada hasil survei Polmatrix Indonesia elektabilitas Prabowo semakin menguat di urutan pertama. Menteri andalan dan terbaik Presiden Jokowi itu mengantongi dukungan sebesar 28,4 persen.
Kemudian, disusul oleh Ganjar yang mendulang suara sebesar 23,5 persen dan diikuti Anies di peringkat ketiga dengan hanya meraih dukungan sebesar 14,7 persen. Dendik menjelaskan, menguatnya elektabilitas Prabowo tidak bisa dipisahkan dari peta konstelasi politik di Indonesia saat ini.
Hal itu diakibatkan hubungan yang merenggang antara Presiden Jokowi dengan PDIP. Di mana orang nomor satu di Indonesia tersebut masih dianggap oleh PDIP sebagai petugas partai.
Bahkan Ganjar terbaru mengkritisi beberapa kebijakan dari Presiden Jokowi. Berbeda dengan Prabowo yang berkomitmen penuh meneruskan kepemimpinan Presiden Jokowi jika diberikan amanah menjadi pemimpin Indonesia selanjutnya.
Prabowo di beberapa kesempatan selalu tegas untuk melanjutkan kerja-kerja pemerintahan Presiden Jokowi saat ini. Salah satu yang akan dilanjutkan Prabowo dari pemerintahan Presiden Jokowi jika terpilih menjadi Presiden RI periode selanjutnya adalah hilirisasi.
Prabowo yakin kebijakan hilirisasi yang digalakkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk memakmurkan rakyat Indonesia. Hal ini membuat masyarakat menjadikan Ketum Gerindra tersebut sebagai rujukan utama dalam pencarian penerus Presiden Jokowi di Pilpres 2024 mendatang.
Hal ini membuat masyarakat menjadikan Ketum Gerindra tersebut sebagai rujukan utama dalam pencarian penerus Presiden Jokowi di Pilpres 2024 mendatang.
“Jokowi yang selama ini disebut sebagai petugas partai dan kini telah menjelma menjadi kekuatan politik tersendiri dan memposisikannya sebagai kingmaker,” terang Dendik.
“Jokowi berada di antara dua pilihan, antara mendukung Prabowo atau Ganjar, tetapi kini tampak makin condong ke Prabowo,” tandasnya.