DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Jelang Pilpres 2024, Calon Presiden (Pilpres) dan Wakil Presiden (Cawapres) hingga kini makin masif pemberitaannya.
Berdasarkan Survei Trust Indonesia, Peta Politik Jawa Barat menunjukkan Prabowo Subianto dan pilihan ke Sandiaga Uno lebih besar untuk calon Wakil Presidennya.
Direktur Eksekutif Trust Indonesia, Azhari Ardinal mengatakan penelitian survei Capres dan Cawapres untuk peta politik Jawa Barat dimulai dari tanggal 1 sampai dengan 10 Juli 2023 mempergunakan Metodologii Survei teknik sampling.
"Berdasarkan data yang kita himpun mempergunalam teknik sampling bahwa masyarakat Jawa Barat menginginkan perbaikan ekonomi dan UMKM lebih memilih Sandi sebagai Cawapres Ideal di Jawa Barat. Dan mayoritas penduduk Jawa Barat masih merasa puas dengan kinerja Gubernur Ridwan Kamil dan Wakil Gubenur Uu Ruzhanul Ulum," ujar Azhari kepada wartawan usai rilis survei Peta Politik Jawa Barat Menuju Pilpres 2024 di Pancoran Mas, Kota Depok, Senin (31/7/2023).
Survey melibatkan sebanyak 80 responden rata-rata suku sunda, sebanyak 63,6 persen responden yang menyatakan puas terhadap kinerja pemerintahan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul.
"Tingkat kepuasan masyarakat Jawa Barat juga berlaku pada Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Sebanyak 59,6 persen responden di Jawa Barat menyatakan puas dengan kinerja pemerintahan
Jokowi-Ma’ruf Amin," tambahnya.
Azhari menyebutkan masih terdapat sejumlah persoalan pokok yang masih harus diselesaikan pemerintahan provinsi (Pemprov) Jawa Barat yaitu sebanyak 43,0 persen responden menyebut harga kebutuhan pokok yang mahal menjadi persoalan paling utama yang terjadi di masyarakat.
"Dua masalah lainnya yang dinilai sebagai persoalan utama, antara lain kelangkaan minyak goreng (16,8 %) dan kesulitan mencari lapangan pekerjaan (9,8 %). Tak ayal, sektor ekonomi dan UMKM menjadi sektor prioritas yang harus dibenahi," tambahnya.
Sedangkan sebanyak 41,0 persen responden meminta pemerintah provinsi Jawa Barat memperbaiki kondisi ekonomi.
Berikutnya, menurut responden, dua sektor prioritas yang harus dibenahi pemerintah provinsi Jawa Barat adalah pendidikan (15,7 persen) dan pertanian-pangan (11,8 persen).
"Harapan pembenahan tersebut juga berbanding lurus dengan persepsi atas penilaian anti korupsi pemerintahan Ridwan Kamil- Uu Ruzhanul. Berdasarkan hasil survei, hanya ada sekitar 65,2 persen yang percaya bahwa pemerintahan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul bersih dari indikasi
perilaku koruptif," tuturnya.
Sedangkan Sandi jika jadi Cawapres paling layak temuan menarik yang muncul dalam survei yang menggunakan teknik multistage random sampling ini adalah figur Sandiaga Uno yang dianggap menjadi cawapres paling layak dipasangkan dengan semua nama capres.
"Rata-rata sebanyak 28 persen responden memilih Sandi sebagai Cawapres yang layak dipasangkan dengan siapapun," bebernya.
Dalam simulasi yang dipasangkan dengan Anies Baswedan, Sandiaga Uno berhasil memperoleh elektabilitas sebesar 29,5 %.
Sandi berhasil mengalahkan AHY yang hanya mendapat dukungan
responden sebanyak 10,0 % dan Erick Thohir yang memiliki elektabilitas 7,2 %.
Sebaliknya, dalam simulasi yang dipasangkan dengan Ganjar Pranowo, Sandi mendapatkan elektabilitas sebesar 28,3 %.
"Sandi lebih unggul dari Erick Thohir yang memperoleh dukungan sebanyak 10,5 % dan Andika Perkasa yang hanya mendapat dukungan sebesar 6,8 %. jika dipasangkan dengan Prabowo Subianto, Sandi juga memiliki elektabilitas tinggi, yakni sekitar 28,5 %. Sandi terpaut cukup jauh dari Erick Thohir yang punya elektabilitas sebesar 17,2 % dan Mahfud MD yang hanya sekitar 6,5 %," pungkasnya.
Sementara itu Azhari menyebutkan tren positif elektabilitas Sandi dipengaruhi oleh persepsi masyarakat Jawa Barat yang menilai Sandiaga Uno sebagai tokoh ekonomi dan berpihak pada kepentingan UMKM.
Sandi dianggap figur yang mampu membangun agenda ekonomi kreatif sehingga berpengaruh dalam pembukaan lapangan pekerjaan.
"Sosok Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu selama ini juga dianggap sebagai tokoh yang bebas dari perilaku koruptif. Sandi juga dianggap tokoh mampu membangkitkan perekonomian dan pariwisata di Jawa Barat. Apalagi sejauh ini, dia juga tidak pernah terlibat dalam kasus korupsi," tegasnya.
"Sandi menjadi harapan masyarakat Jawa Barat untuk membuat keadaan pembangunan nasional menjadi
semakin baik," tambahnya.
Dalam acara sebagai pembicara hadir Analis Politik Ipsos Public Affar Arif Nurul Imam, dan Pakar Ilmu Politik Univesitas Nasional Dr Robi Nurhadi. (angga)