JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kasus Rocky Gerung dengan statementnya 'Bajingan yang Tolol' terhadap Pak Jokowi sebagai pribadi tentu itu menjadi domain pribadi Pak Jokowi bukan kapasitasnya sebagai Presiden.
Untuk itu artis senior Donny Kesuma dan Ferdinand Hutahaean mengatas namakan Aliansi Bersatu Anti SARA (ABAS) melaporkan Rocky Gerung dan Refly Harun ke Polda Metro Jaya, terkait masalah penyebaran informasi hoax dan upaya penghasutan
"Hari ini kita melaporkan saudara Rocky Gerung dan saudara Refly Harun ke Sentra Pelayanan Masyarakat di Polda Metro Jaya, terkait dengan pernyataan-pernyataan Rocky Gerung di sebuah acara yang kita ketahui berada di Bekasi," Ferdinand Hutahaean, Kepala Departemen Humas dan Media ABAS, kepada wartawan, Selasa (1/8/2023).
Hal senada juga dikatakan Donny Kesuma yang mengatakan sebagai seorang akademisi Rocky Gerung tak pantas melakukan hal tersebut.
"Jadi acara bersama buruh, dimana Rocky Gerung menyampaikan statement-statement yang menurut penilaian kita semua mengandung unsur-unsur nilai kebencian, penghasutan dan juga penyebaran informasi bohong," tegas Donny Kesuma.
"Maka kita melaporkan dengan menggunakan Pasal 28 Juncto Pasal 45 (2) UU ITE, Pasal 160 dan 156 di KUHP dan juga Pasal 14 dan 15 UU No.1 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana, intinya adalah penyebaran informasi bohong dan upaya penghasutan," tambah Donny Kesuma.
Lebih lanjut pihaknya tidak melaporkan terkait dengan pencemaran nama baik atau penghinaan terhadap Presiden Jokowi yang statement Rocky Gerung menyatakan Jokowi ‘Bajingan yang Tolol’.
"Kita tidak disitu melaporkannya karena itu domain Pak Jokowi jadi kita melaporkan dari sisi lain, bahwa ini ada unsur penyebaran hoax, dimana Rocky Gerung menyatakan bahwa Jokowi ke China itu jualan IKN," tambah Ferdinand.

Boyke Djohan dengan para pengurus diantaranya Donny Kesuma, Sonny Tulung, Abu Janda, Habib Kribo, Ninoy Karundeng, Ananda Sukarlan, Rapindo Hutagalung, Solo Simanjuntak, Irjen Pol (Purn) Benny Mokalu, Ramses Tobing, Peter Tarigan, Burhan Abe, Dede Rully, Peter F Momor dan lain sebagainya.
Ferdinand mengatakan nanti akan minta Sekneg untuk membantu pihaknya menyerahkan agenda Pak Jokowi di China, apakah Pak Jokowi memang jualan IKN atau tidak.
"Jadi nanti akan terbukti disitu, apakah statement Rocky Gerung adalah asumsi pribadinya ataukah memang fakta, kalau itu memang asumsi pribadinya kan berarti dia menyebarkan hoax yang tidak sesuai dengan agenda Pak Jokowi ke China," paparnya.