Tangguh, tanggap, tanggon (1)

Senin 31 Jul 2023, 06:17 WIB

Telah tertanam pula sikap berani memperjuangkan dan mempertahankan haknya.

Itulah nilai – nilai ketangguhan yang hendaknya terus diaktualkan sesuai kebutuhan zaman. Nilai – nilai tersebut telah teruji mampu menghadapi ganasnya pandemi Covid-19 berikut dampak sosial ekonominya.

Di era sekarang, makin dibutuhkan ketangguhan dalam menghadapi badai ekonomi, badai politik, geopolitik, baik dari dalam negeri maupun dunia.

Jika para pejuang dulu berani melawan penjajah, kini berani melawan kemandegan dan kemapanan dengan senantiasa berkreasi dan berinovasi meningkatkan kualitas diri.

Berani bersuara mempertahankan hak – hak rakyat, berani menentang kesewenang – wenangan, berani membela yang lemah serta berani memperjuangkan kesejahteraan bersama.

Ketangguhan akan semakin kokoh, jika didukung adanya peningkatan kualitas diri dan kebersamaan dalam mengatasi segala problema yang mendera.

Ke depan, problema akan datang siling berganti seiring dengan permasalahan yang tidak akan pernah stagnan, tetapi terus berkembang dan beragam.

Itulah sebabnya, tangguh saja belumlah cukup. Masih perlu ditambah dengan  “tanggap” dan “tanggon”. Artinya harus menjadi manusia yang tangguh,tanggap dan tanggon seperti dikatakan Pak Harmoko dalam kolom “Kopi Pagi” di media ini.

Tangguh bermakna sukar dikalahkan, kuat, handal, dan tahan atas segala serangan. Tanggap berarti cepat merespon dan memperhatikan sungguh-sungguh pada suatu keadaan. Cepat mengetahui gejala yang timbul serta segera mengambil tindakan tepat.

Orang yang tanggap artinya mampu mendengar, mengerti apa yang didengar dan melaksanakan apa yang seharusnya dilakukan dengan benar. Paham atas isyarat raja ( pimpinan).  Sering disebut " tanggap ing sasmita".

Sedangkan "tanggon"  artinya dapat diandalkan. 

Seseorang bisa saja tangguh, tetapi kalau tidak dapat diandalkan menjadi  percuma. Begitu pun seseorang tangguh dan tanggon, tetapi jika tidak tanggap, maka pelaksanaan tugas menjadi terlambat. Boleh jadi salah persepsi  karena kurang bisa menangkap isyarat.

News Update