BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Dalam rangka memperingati International Tiger Day, Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor berkomitmen menjaga kelestarian Harimau Sumatera yang ada di Indonesia.
General Manager Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor, Emeraldo Parengkuan mengatakan, pihaknya merayakan hari harimau International ini selama dua hari, pada Sabtu-minggu 29-30 Juli.
"Jadi khusus di perayaan tiger day ini, kita ada beberapa tampilan promosi, khususnya di FnB kita menawarkan beberapa makanan dan minuman dengan nuansa tiger," ucapnya kepada wartawan, Sabtu (29/7/2023).
Selain menyediakan beberapa makanan dan minuman dengan nuansa harimau, kata Emeraldo, pihaknya juga mengadakan painting face dengan gambar menyerupai harimau.
Saat ini, kata Emeraldo, ada dua jenis Harimau yang ada di TSI Bogor. Ada Harimau jenis Benggala dan juga ada Harimau dari Sumatera.
Dalam perayaan International Tiger Day ini, pihak Taman Safari Indonesia memiliki program memberi makan Harimau secara langsung. Namun yang diperbolehkan berinteraksi dengan manusia hanyalah Harimau Benggala. Hal ini dilakukan guna menjaga naluri Harimau Sumatera tetap terjaga.
"Kalo ke kandangnya tidak bisa. Karena itu memang shuttle-shuttle yang ada di penangkaran itu tidak boleh banyak dikunjungi orang karena menjaga dia tetap memiliki naluri alami, tetapi kita memiliki program memberi makan harimau benggala, itu masyarakat boleh datang memberi makan langsung, merasakan bagaimana berhubungan langsung dengan harimau," ucapnya.
Dari data yang diperoleh TSI, tercatat Harimau Sumatera yang ada di hutan Sumatera berada di angka kurang dari 200 ekor.
"Sekarang Harimau itu hanya ditemukan di Sumatra. Dulu di Jawa dan Bali ada, tapi di Jawa dan Bali sudah punah, nah TSI membantu program pemerintah untuk melestarikan Sumatera tiger ini," tuturnya.
Dalam upaya melestarikan Harimau Sumatera ini, lanjut Emeraldo, pihaknya mempunyai program bank sprema dan insiminasi, yaitu program menyimpan sperma Harimau Sumatera dengan cara didinginkan. Sehingga sperma itu mampu bertahan kesuburuannya selama 10 tahun.
"Kami ada program pelestarian khusus Sumatra Tiger yaitu dengan menyimpan spermanya dengan teknologi canggih. Jadi spermanya itu bisa bertahan selama 10 tahun, nanti dibuahkan pada rahim Sumatera Tiger betina dan sudah pernah berhasil," urainya.
Dari hasil program tersebut, tambah Emeraldo, TSI Bogor sudah pernah berhasil membuahkan beberapa anakan Harimau Sumatera dan telah dilepasliarkan kembali di pulau Sumatera.
"Ada 8 atau 9 ekor Harimau Sumatera yang sudah dilepasliarkan di Sumatera dan kita pantau karena kita berikan GPS dan laporannya sukses. (Pelepasliaran) ini sudah dari 5 tahun lalu, dan kita lihat perkembangannya," terangnya.
Saat ini, program pendinginan sperma tersebut, dikembangkan oleh TSI Bogor untuk mendinginkan sperma Anoa dan Banteng Jawa.
"Sekarang bukan hanya harimau saja, kita sudah ke anoa dan banteng jawa yang katanya populasinya sudah sangat menurun, jadi kita konsentrasikan pada satwa endemik Indonesia," urainya.
Lebih lanjut, selain melestarikan Harimau Sumatera, TSI pun menampung beberapa Harimau Sumatera yang berkonflik dengan manusia.
"Jadi pemerintah melalui BKSDA menitipkan pada kami, karena yang hasil konflik ini tidak mungkin dikembalikan ke hutan, ada yang sudah diracun jadi cacat, bukan hanya racun, diperangkap, kakinya jadi 3, dia tidak akan survive lagi di hutan," tambahnya.
Harimau-harimau yang berkonflik dengan manusia ini, saat ini dijadikan sebagai bahan pelestarian, yang dijadikan sebagai hewan yang dikawinkan atau sebagai bibit benih perkawinan.
"Jadi harimau-harimau yang hasil konflik ini dan kita jadikan untuk pelestarian jadi kita kawin mengawinkan dengan mereka, lalu anak-anaknya yang kita programkan untuk di lepasliarkan, kalo yang hasil konfliknya sendiri tidak mungkin lagi (dilepasliarkan) karena menurut ahli dia sudah trauma," pungkasnya. (ril)