JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin mengingatkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk terus monitor dan awasi media sosial (medsos) dan gerakkan radikal terorisme menjelang Pemilu 2024.
"Saya minta dimonitor dan awasi media sosial, terutama menjelang Pemilu 2024. Gerakan radikal terorisme berpotensi tumbuh subur menjelang Pemilu," kata Wapres.
Itu diutarakan Wapres saat menghadiri dalam puncak peringatan Hari Ulang Tahun ke-13 BNPT dengan tema "BNPT Hadir untuk Negeri, Indonesia Damai Menuju Indonesia Emas”.
Hadir dalam acara ini, Kepala BNPT Rycko Amelza Dahniel, Panglima TNI Yudo Margono, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Ketua LPSK Hasto Atmojo Suroyo, dan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong.
Wapres minta agar BNPT memahami segala bentuk risiko, agar tidak dimanfaatkan oleh kaum intoleran untuk memengaruhi dan memecah belah umat Islam.
"Cegah penyalahgunaan media sosial agar tidak menjadi tempat yang subur bagi narasi-narasi intoleran dan ujaran kebencian," tandasnya.
Wapres menyarankan agar BNPT memperkuat kolaborasi melalui pendekatan multipihak. Tangkal terorisme secara berjemaah, atau dilakukan secara bersama-sama.
"Kita telah memiliki Rencana Aksi Nasional sebagai panduan kolaborasi kerja. Dan teruskan langkah-langkah kontraradikalisasi untuk menangkal berkembangnya paham radikal dan juga deradikalisasi untuk mengembalikan mereka yang sudah terpapar dengan bekerjasama dengan semua kementerian dan lembaga," tutur Wapres.
Selain itu, Wapres juga minta BNPT untuk merangkul kalangan muda, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan RT/RW dengan dibantu tokoh agama dan tokoh masyarakat.
"Promosikan moderasi beragama, sekaligus perkuat paham kebangsaan. Berikan pemahaman bahwa Indonesia adalah negara kesepakatan atau di kalangan umat Islam disebut sebagai darul mitsaq," papar Wapres.
Menurutnya, dalam agama, kesepakatan harus dihormati, dan tidak boleh dilanggar. Pancasila adalah piagam dari kesepakatan tersebut. Dan kita sudah membuktikan bahwa Indonesia mampu tetap bersatu teguh, ketika negara-negara lain dilanda perang saudara.