JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Aksi pengeroyokan yang terjadi di lokalisasi Royal Penjaringan, dan menewaskan Fransiskus Dandy Sales (22), pemuda asal Nusa Tenggara Timur (NTT) didesak keluarga korban untuk segera diungkap.
Pasalnya, korban tewas ditusuk enam preman di kawasan lokalisasi Gang Royal yang terletak di Jalan Rawa Bebek RW 013, Penjaringan, Jakarta Utara.
Peristiwa tragis yang menewaskan Dandy Sales, terjadi Senin (10/7/2023) lalu sekitar pukul 03.00 WIB.
Informasi yang diperoleh, korban meregang nyawa setelah dihajar oleh ke enam preman.
Peristiwa tragis ini bermula ketika Dandy Sales bersama temannya, Dedi Son Tapen, hendak pergi ke tempat kerja.
Ditengah perjalanan, Dandy mengajak Dedi untuk singgah di Royal. Dandy datang ke tempat tersebut, berdalih ingin menemui kekasihnya yang bekerja di sana.
Saat Dandy masuk ke dalam kawasan Royal, Dedi menunggu di area parkir. Namun, setelah berlalu 20 menit, keributan mengerikan terdengar dari dalam kawasan tersebut.
Dedi Son segera mendatangi tempat kejadian tersebut, dan terkejut mendapati Dandy Sales sedang dikeroyok oleh keenam pelaku.
"Tiba-tiba ada seseorang yang meminta saya untuk memanggil bantuan agar korban dapat diselamatkan dari tempat kejadian. Saya segera pulang ke kosan untuk memberitahu kakak-kakak korban," ungkap Dedi Son kepada awak media.
Namun, orang-orang di tempat kejadian meminta Dedi Son untuk tidak ikut campur dalam masalah antara korban dan para pelaku.
Naas dikeroyok beramai-ramai, korban pun terkapar bersimbah darah, dan langsung dibawa ke Puskesmas terdekat. Namun karena lukanya cukup parah, korban ditolak karena tidak bisa menangani.