Model saat mengenakan baju hasil daur ulang di JF3 Tangerang. (Foto/Veronica)

Tangerang

JF3 Tangerang Pamerkan Baju Hasil Daur Ulang Bernilai Tinggi

Kamis 20 Jul 2023, 12:54 WIB

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID – Limbah fashion berupa kain banyak dianggap tidak berguna bagi kebanyakan orang. Namun, nyatanya ditangan designer, limbah fashion berupa kain tersebut dapat disulap menjadi pakaian yang fashionable dan bernilai ekonomis tinggi.

Evi Natalia, salah satu designer yang menyulap limbah pakaian menjadi produk yang fashionable dengan harga jual yang tinggi di dunia fashion.

"Kami sadar akan bahayanya limbah pakaian, bahkan dari beberapa riset kami, limbah pakaian ini cukup banyak setelah plastik. Melihat kondisi itu, kami pun melakukan upaya untuk bisa menguranginya dengan mendaur ulang limbah menjadi pakaian yang fashionable," katanya dalam JF3 2023 di Summarecon Mall Serpong, Kecamatan Kelapa Dua, Tangerang.

Ia menjelaskan, proses mendaur ulang limbah pakaian menjadi barang dengan nilai jual tinggi itu, memerlukan beberapa tahapan. Mulai dari proaes sortir, pembersihan, hingga akhirnya diproduksi menjadi pakaian.

"Saat kita terima limbahnya, tidak serta merta langsung diproduksi jadi baju. Tapi, ada beberapa tahapan, mulai dari sortir. Pada tahapan ini, kita pilih pakaian yang masih layak untuk dibentuk menjadi pakaian lagi, lalu setelahnya kita masuk ke proses pembersihan, baru akhirnya kita buat menjadi baju dengan design-design yang menarik, tentunya ikut trend fashion terkini," ujarnya.

Dalam proses pembuatan pakaian, Evi menyebutkan bila mereka menggunakan teknik Boro Sashiko. Dimana, teknik asal Jepang ini menggabungkan potongan kain menjadi satu, dengan proses menjahit yang dilakukan tanpa putus atau berkelanjuta.

Dari artian kata pun, Boro adalah kelanjutan dari proses sashiko yang dijahit kembali secara berkala, sedangkan Sashiko adalah sebuah jahitan yang membentuk pola.

Teknik yang ada sebelum abda ke-20 ini pun, meruoakan cara nenek moyang di negeri sakura, untuk menambal kain yang sudah rusak, dengan kain lainnya sehingga.

"Kalau zaman dulu, membeli pakaian baru ini merupakan hal yang sulit karena faktor ekonomi. Jadi, kalau pakaian rusak, seperti bolong ya ditambal, hingga muncul teknik Boro Sashiko. Dan kami, melihat teknik ini sebagai salah satu cara mendaur ulang limbah pakaian menjadi produk baru yang fashionable," ujarnya.

Bahkan, dengan karya tersebut, Evi bersama dengan designer lainnya, yakni Afif Musthapa pun mampu memamerkannya dalam ajang JF3 Fashion Festival 2023, yang diadakan di Tangerang.

Dengan mengusung tema REBOOT REUSE by Setali Indonesia and Control New, kedua designer itu menghadirkan 30 karya fashion yang terbuat dari limbah.

"Kita membawakan 30 pakaian yang dibuat dari limbah pakaian. Design yang hadir pun kita ikuti sesuai dengan trend fashion saat ini, seperti outwear, jaket. Lalu, ada aksesoris, seperti topi, hingga tas," katanya.

Adanya event JF3 ini pun, ia berharap menjadi salah satu wadah para designer untuk bisa memperluas karya mereka. Terlebih bagi dirinya yang mampu mempromosikan produk mereka yang terbuat dari limbah.

"JF3 2023 ini tentunya wadah bagi kami, dan untuk saya sendiri menjadi kesempatan untuk bisa mempromosikan produk kita yang terbuat dari limbah tapi tetap mengikuti tren fashion saat ini," pungkasnya. (Veronica Prasetio)

Tags:
JF3 TangerangBajuHasil Daur Ulang Bernilai Tinggi

Veronica Prasetio

Reporter

Administrator

Editor